Tidak dapat dipungkiri transformasi teknologi informasi itu menghadirkan bidang pekerjaan baru. Tentu, diikuti oleh kemampuan digital yang menopang pekerjaan-pekerjaan tersebut.
Mengutip dari Linked, Aristyo Hadikusuma, Director of Otomasi Inovasi Indonesia membagikan kemampuan di bidang digital yang patut dikuasai menurut Linked, diantaranya Creative Content Creator. “Kita dapat membuat konten di media sosial seperti di TikTok, Reels Instagram dan YouTube Mini. Dimulai dulu dari video pendek yang mudah pengeditan. Sehingga memang hanya perlu memikirkan ide konsep yang menarik, yang out of the box dan dapat diterima audiens,” ungkapnya saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021).
Kemampuan data analytics, bagaimana jika ada data banyak yang masih berserakan, dianalisa kita coba informasikan data itu. Data dapat berbicara apa dari pola-pola yang kita kumpulkan. Data-data seperti itu sangat diperlukan oleh pemangku kebijakan di sebuah organisasi atau perusahaan.
Kemudian, data visualization, ini alurnya dari data analytics setelah selesai dianalisis kemudian diberikan untuk divisualisasikan. Data itu diinformasikan secara menarik tidak hanya dalam bentuk grafik-grafik yang membosankan yang sulit dibaca tetapi dapat dikemas dengan yang lebih menarik. Misalnya menggunakan animasi atau yang lainnya.
Skill lainnya adalah decision making, lebih ke pemangku kebijakan, bagaimana caranya memutuskan sesuatu di saat genting atau ketika ada tren baru. Seseorang dapat menentukan apakah mereka akan menggunakan kampanye atau iklan dari tren tersebut. Selanjutnya ada human computer interaction, bagaimana membuat benda mati, berinteraksi dengan manusia itu ada namanya bisnis internet of thing.
Mobile application development, membuat aplikasi di gawai mobile untuk pengguna Android dan iOS serta juga mengembangkan aplikasi tersebut. Media sosial spesialis juga menjadi sebuah kemampuan digital yang dapat dikuasai saat ini.
“Mereka bertugas untuk bagaimana cara meningkatkan engagement atau interaksi antara brand atau perusahaan dengan konsumennya. Berbagai cara dapat di lakukan seperti membuat konten-konten menarik juga membuat interaksi yang dapat menarik minat para followers untuk mengikutinya,” jelasnya.
Selanjutnya, user experience design, bagaimana seseorang dapat menilai sesuatu cocok dengan konsumennya. Aristyo memberikan contoh, pemilihan warna merah apakah cocok dengan selera konsumen. Seperti itu ada skill khusus bagaimana cara membaca minat dari konsumen mereka.
Kemudian juga ada UX research sebelum mengembangkan sesuatu itu harus ada riset yang terlebih dahulu apakah produk atau aplikasi yang kita kembangkan ini benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat itulah tugas dari UX research ini. Mereka akan melakukan wawancara berinteraksi dengan masyarakat di lapangan dan lainnya. Lalu kemudian dikumpulkan dijadikan kesimpulan yang nanti disampaikan laporan kepada desainernya untuk diperbaiki ataupun dipertahankan.
Kita dapat memilih salah satu dari skill digital yang kita dapat pelajari kemudian atau kuasai karena kemampuan-kemampuan ini dibutuhkan dalam dunia kerja di masa sekarang dan masa depan di era digital. Kemampuan-kemampuan ini tidak ada sekolah khususnya bahkan bisa dipelajari hanya melihat dari tutorial di internet atau pun mengikuti seminar atau webinar serta tentunya pengalaman saat bekerja.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Richard Paulana (COO TMP Event), Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbud), Ria Aryanie (Praktisi Humas dan komunikasi), dan Azzahra Karina sebagai Key Opinion Leader.