Info Bisnis id
No Result
View All Result
Friday, July 4, 2025
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
Subscribe
Info Bisnis id
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
No Result
View All Result
Info Bisnis id
No Result
View All Result
Home lifestyle

Ketahanan Diri Diperlukan Saat Berinteraksi di Ruang Digital

by Hermawan
November 18, 2021
0
Mengenal Cara Menyuarakan Pendapat di Ruang Digital
153
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pandemi telah mengubah cara kita berkomunikasi. Semuanya itu kita akan dihadapkan dengan cara berkomunikasi baik secara online maupun secara offline. Pandemi membatasi gerak kita secara offline, kita di dunia nyata juga kita lebih banyak berinteraksi di dunia online.

Maka sesungguhnya kita harus mempersiapkan diri walaupun kita sudah dari zaman dulu berinteraksi media sosial jauh sebelum pandemi. Mungkin sudah ada yang jadi selebgram juga atau misalnya sudah sering komen-komen secara online. Tetapi apakah benar kita ini sudah siap? Transformasi itu benar-benar harus disikapi dengan baik, benarkah netizen Indonesia sudah siap menghadapi transformasi digital?

Iris Faria Maharani, Koordinator Startup Incubator meyakinkan, apakah kita sudah siap mengubah cara berkomunikasi kita, tahu tidak batasan-batasan yang ada karena netiket itu berhubungan berhubungan langsung dengan ketahanan digital. Ketika membicarakan otomatis langsung terpikir ketahanan digital negara. Menurutnya memang benar secara luas konteks ketahanan digital ini memang bersangkut paut sangat erat dengan ketahanan kita sebagai satu negara.

“Tetapi saya mau melihatnya ke ketahanan diri kita sendiri. Ketahanan diri kita sendiri, baik kita di arena offline maupun online. Maka dari itu yang namanya Netiket itu sangat sangat penting. Sebenarnya simpel saja, kenapa penting? Kita perlu mempertahankan komunikasi yang baik dan menghindari kesalahpahaman ketika kita dulu berkomunikasi secara offline. Itu bukan susah tetapi berusaha sekali untuk menjaga komunikasi dengan orang lain,” ungkapnya saat mengisi webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/11/2021).

Kita semaksimal mungkin menjaga agar orang lain memiliki kesan yang baik terhadap kita. Karakteristik orang Indonesia itu sebenarnya cinta damai karena kita ibaratnya kebudayaannya masih banyak yang high contact culture.

Jadi lebih banyak yang menghindari konflik, karena ini berkaitan juga dengan budaya kita. Maka, netiketnya seperti apa dan etika itu. Seperti yang kita sadari jika kita ingin dihormati orang lain maka kita dulu yang harus dengan orang. Karena respek itu jalannya dua arah, ini tentu juga berlaku di ruang digital.

Caranya kita tetap menjaga silaturahmi atau komunikasi yang baik di media sosial itu tergantung dengan peran kita di media sosial itu sendiri. Iris mengambil contoh media sosial karena pada kenyataannya para warganet Indonesia lebih banyak berkomunikasi di media sosial.

Tiga peran si media sosial, pertama sebagai konsumen, disadari atau tidak, sekarang buka handphone itu bersamaan ketika kita membuka mata saat bangun tidur.

“Kita merasa kita siap mengkonsumsi banyak informasi pada saat kita baru melek. Ketika kita menerima informasi secara otomatis mempengaruhi mental kita yang sesungguhnya belum siap mengkonsumsi berita-berita yang ada di media sosial. Bisa kita di media sosial atau di chat room. Kita harus tahu dulu etikanya,” jelasnya.

Caranya, ketika kita mengkonsumsi jangan terlalu dibawa serius atau istilah zaman sekarang baper. Kita harus ingat peran kita mengkonsumsi memang yang baik buat kita, ambil yang naik dan yang buruk dibuang. Kedua, ketika kita sudah mengkonsumsi kita dapat jadi produsen. Entah itu kita memproduksi suatu konten original dari pemikiran kita atau mungkin kita menjadi orang yang menyebarkan. Bagikan konten yang bermanfaat dan harus dapat diyakini kebenarannya.

Kita harus tahu apa yang boleh disebar apa yang tidak boleh disebar. Ketika kita memproduksi konten juga harus disadari apa yang tetap menjadi ranah profesi kita tetap disimpan di diri kita sendiri. Ketika kita menjadi distributor. Bagaimana kita mendistribusikan kembali sebuah informasi.

“Harus tahu seperti apa atau siapa supplier dari berita atau informasi yang kita akan bagikan. Siapa sosok yang sudah lebih dahulu mencetuskan ide ide itu. Jika kita sependapat dengan pendapat orang lain yang positif kita wajib untuk membagikan ulang atau sebuah gerakan perubahan dapat kita sebraluaskan,” tambah Iris.

Jadi tugas kita di media sosial ada di tiga titik ini sebagai konsumen, produsen dan distributor. itu sangat penting karena kita berhubungan dengan ranah komunikasi masa, satu klik banyak orang akan tahu orang. Maka dari itu kita harus benar-benar memainkan peran, kita juga menentukan mau berteman dengan siapa, mengikuti siapaa, semua berhubungan dengan konsekuensi yang ada.

Webinar juga menghadirkan pembicara, Laura Ajawaila (Psikolog Klinis), Ronal Tuhatu (Psikolog), Clara Novita Anggraini (dosen Komunikasi Telkom University), dan Carissa Muhammartha sebagai Key Opinion Leader.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Almarhum Ciputra Dinilai Sebagai Maestro Properti Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Indonesia: Dari Nol Hingga Menjadi Miliuner. Mulai Ciputra Hingga William Tanuwijaya

September 18, 2023
Apa itu Netiket ?

Dampak Tidak Beretika di Media Digital

July 28, 2021
Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

August 27, 2021
Bangun Masyarakat Digital yang Beradab

Perubahan Perilaku Masyarakat Era Digital

October 31, 2021
Kesiapan XL Axiata Jelang Natal & Tahun Baru

Menkomdigi Dorong Pengembangan AI yang Inklusif dan Bermanfaat untuk Masyarakat

0
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

0
Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

0
Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

0
Kesiapan XL Axiata Jelang Natal & Tahun Baru

Menkomdigi Dorong Pengembangan AI yang Inklusif dan Bermanfaat untuk Masyarakat

July 4, 2025
Duh! Emiten Ini Pailit, Mayoritas Sahamnya Dimiliki Ritel

Saham CUAN Milik Prajogo Pangestu Akan Stock Split, Ini Dampaknya Bagi Investor

July 4, 2025
Ini Rangkaian Kegiatan Kunker Mendag Agus Suparmanto di Makassar

Novi Helmy Kembali ke TNI, Prihasto Ditunjuk Pimpin Sementara Bulog

July 4, 2025
Ilustrasi/Net

Prabowo Tunjuk Pramudya Pimpin BPJS Ketenagakerjaan, Janji Perluas Perlindungan Pekerja

July 4, 2025

Recent News

Kesiapan XL Axiata Jelang Natal & Tahun Baru

Menkomdigi Dorong Pengembangan AI yang Inklusif dan Bermanfaat untuk Masyarakat

July 4, 2025
Duh! Emiten Ini Pailit, Mayoritas Sahamnya Dimiliki Ritel

Saham CUAN Milik Prajogo Pangestu Akan Stock Split, Ini Dampaknya Bagi Investor

July 4, 2025

Categories

  • Agrobisnis
  • Asuransi
  • Bisnis
  • CEO
  • CSR
  • Foto
  • Investasi
  • lifestyle
  • Migas
  • News
  • Opini
  • otomotif
  • Perbankan
  • persona
  • Rubrik
  • teknologi
  • tips
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wawancara
  • Wirausaha

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Tokoh
  • Wawancara
  • Asuransi
Info Bisnis id

Referensi utama seputar bisnis terkini

© 2019 infobisnis.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Investasi
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tips
  • Persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi

© 2019 infobisnis.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In