Pemanfaatan literasi digital dapat dilakukan di sekolah keluarga dan masyarakat. Di sekolah, bagaimana ketersediaan akses internet di sekolah juga bahan literasi digital. Untuk teknisnya, berkomunikasi dengan guru atau teman menggunakan media sosial, mengirimkan tugas sekolah lewat email lalu melakukan pembelajaran melalui video conference meeting. Pembelajaran dengan cara online dengan aplikasi atau open website serta mencari bahan ajar dari sumber terpercaya di internet.
Literasi digital juga harus dilakukan dalam keluarga terkait dengan penggunaan komputer atau gawai berdasarkan kelompok umur jenis, kelamin, tempat tinggal dan lama waktu penggunaan dalam per hari. Melakukan penelusuran dengan menggunakan browser, misalnya saat mengerjakan PR dan juga melihat tutorial memasak dari internet biasa dilakukan oleh para ibu. Menggunakan laptop yang tersambung ke internet untuk mengerjakan tugas atau pekerjaan yang dilakukan oleh orang tua saat sedang bekerja dari rumah.
Di dalam masyarakat juga penting literasi digital ini bagaimana penduduknya mengakses internet berdasarkan kelompok umur, jenis kelamin, tempat tinggal, lama waktu penggunaan. Serta upaya penurunan penduduk yang terjerat kasus pelanggaran UU ITE menurut kelompok usia.
Euis Hasanah, Ketua Leksam Bedas Kabupaten Bandung, Guru SMPN 3 Rancaekek mengatakan, maka dari itu di dalam masyarakat, internet itu dapat digunakan untuk menggalang dana atau donasi. Sebagai sarana promosi penjualan memakai aplikasi meeting, untuk rapat RT dan menggunakan grup di media sosial untuk menyebarkan informasi yang tepat dan kredibel.
Di antara banyak manfaat masih ada tantangan diantaranya adalah arus informasi yang sangat banyak. Sehingga berseliweran antara informasi yang benar dengan kata Informasi yang tidak benar atau kita sering disebut dengan hoaks.
“Maka, kita harus pandai memilih mana informasi yang benar, mana informasi yang bermanfaat tentu saja dengan literasi digital. Kemudian konten negatif banyak ini digital digital segala macam modus,” ungkap Euis saat menjadi pembicara dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 di wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (18/11/2021).
Belum lagi di ruang digital banyak yang kerap memprovokasi entah untuk melakukan ujaran kebencian atau juga bullying. Maka kemampuan memiliki literasi digital untuk kita gunakan. Memilih mana yang pas untuk diambil dan mana yang harus kita tinggalkan. Jadi media dapat membawa pesan baik tetapi berhati-hati karena di sinipun ada pesan yang kurang bagus.
“Harapannya, penggunaan literasi digital yang sehat itu mampu menumbuhkan kreativitas yang juga sehat. Sehingga mampu memberikan pendidikan internet sehat kepada generasi generasi muda bangsa yang mampu meningkatkan harkat martabat bangsa,” ungkapnya.
Dia menambahkan, di Kabupaten Bandung sekarang sudah tercipta satu komunitas literasi digital. Bernama Leksam Bedas, akronim dari Literasi Edukasi Keluarga Sekolah Anak dan Masyarakat. Komunitas ini berdasarkan dari motto bapak Bupati untuk bangkit, edukatif, dinamis, agamis dan tentu saja sejahtera.
Webinar juga menghadirkan pembicara, Diondy Kusuma (Owner Diana Bakery), Stelita Marsha (Staf Ahli Kemendikbud), Chiara Chaisman