Kondisi warga digital Indonesia bisa diibaratkan seperti rumah yang dihuni oleh 202,6 juta penduduk multikultural yang telah melek internet. Lebih dari separuh penggunanya sudah aktif bermedia sosial, di mana media sosial merupakan peluang besar.
“Pengguna internet punya peran mendukung, budaya kreatif, produktif, dan sehat di ruang digital,” kata Dee Rahma seorang Digital Marketing Strategist saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Kamis (18/11/2021).
Setiap individu dapat memandang budaya digital sebagai peluang baru yang bisa diptimalisasi, dimanfaatkan untuk personal branding, berkolaborasi dengan berbagai pihak dan menciptakan kreativitas serta produktivitas. Tidak hanya untuk bisnis online, personal brandinf, tapi setiap individu bisa ambil bagian dari creator ekonomi.
Creator ekonomi yang dimaksud, jika dulu untuk terkenal seseorang mencoba masuk lewat media konvensional seperti koran, majalah, radio dan televisi, maka saat ini sudah ada smartphone dan akses internet yang di dalamnya terdapat platform digital atau media sosial tempat berkreasi. Setiap individu bisa mencoba dulu dari satu saluran, ketika sudah berkembang baik lalu pindah ke saluran lainnya.
“Kita masing-masing punya kesempatan berkary di ruang digital. Kalau di ruang digital itu ada namanya content marketing yang bagus sekali untuk membangun branding secara digital,” kata Dee lagi.
Hadir pula nara sumber seperti Daniel Hermansyah, CEO of Kopi Chuseyo, Reza Hidayat, CEO Oreima Films, Nandya Satyaguna, seorang Medical Doctor, serta Michiko Utoyo, seorang Mompreneur.