Pertumbuhan berbagai platform digital membuka peluang untuk menumbuhkan kreatifitas dan produktivitas. Dengan begitu perilaku budaya berkomunikasi yang positif harus dipertahankan di era digitalisasi. Namun perlu peran serta masyarakat agar budaya kreatif dan produktif bisa tercipta di ruang digital secara sehat dan positif.
“Budaya kreatif dan produktif bisa diciptakan lewat konten digital yang mendukung penyebaran budaya Indonesia di ruang digital,” ujar Hesty Maureen, Founder & Principal Paris Dela Mode Fashion School, saat webinar Literasi Digital wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (18/11/2021).
Lwbih jauh dia mengungkapkan perilaku budaya berkomunikasi harus menjadi sesuatu yang dipertahankan dengan berbagai tantangan digital ekonomi di Indonesia. Seperti cyber security, pembangunan sumber daya manusia, regulasi yang belum menyeimbangkan kemajuan zaman, dan ketersediaan akses yang masih terbatas, serta persaingan dunia lewat e-commerce.
Selain itu harus ada peran serta masyarakat dalam menciptakan budaya kreatif dan produktif, yaitu dengan memilah informasi apa yang dikonsumsi agar memberikan manfaat. Kebiasaan tersebut dapat dilakukan mulai dari lingkup terkecil keluarga yang dicontohkan para orangtua.
Selanjutnya untuk mendukung budaya kreatif dan produktif, konten digital saat ini menjadi sarana yang edukatif. Sebagai contohnya yaitu menyebarkan semangat positif dan melakukan kolaborasi mempertemukan budaya nyata dengan digital. Konten digital yang merupakan sarana edukasi di berbagai bidang, dapat pula digunakan untuk menyebarkan keindahan alam Nusantara dan budaya seperti mengunggah nyanyian dengan keragaman bahasa daerah di platform TikTok.
Hadir pula nara sumber seperti Iman Darmawan, seorang Fasilitator Public Speaking, Agus Jamiatul, General Manager TC Invest, Mona Ratuliu, Founder ParenThink, dan Joana Lee, Fitness & Beauty Enthusiast.