Info Bisnis id
No Result
View All Result
Sunday, July 13, 2025
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
Subscribe
Info Bisnis id
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
No Result
View All Result
Info Bisnis id
No Result
View All Result
Home lifestyle

Era Digital, Gencarkan Promosi Wisata dan Budaya

by Hermawan
December 4, 2021
0
Era Digital, Gencarkan Promosi Wisata dan Budaya
169
SHARES
2.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Adestya Ayu Armielia, Hotel Operations Deputy Head di Universitas Multimedia Nusantara, menjelaskan, era digital saat ini bisa menjadi pendorong semua sektor untuk go digital, tak terkecuali bidang kebudayaan.

Dunia digital yang telah menyediakan apa saja untuk dapat diinformasikan ke khalayak luas penjuru dunia itu dapat dimanfaatkan menggarap promosi sektor budaya. Sehingga, setiap orang yang terakses internet di dunia bisa melihat dan mempelajari serta mengapresiasinya. Syaratnya, setiap pengguna digital juga melek budaya dan produktif dalam berkarya serta menyebarkannya.

“Kita bisa mempromosikan budaya melalui media digital untuk bidang apa pun seperti kuliner, situs sejarah, tradisi, hingga fashion,” kata Adestya dalam webinar Gerakan Nasional Literasi Digital 2021 untuk wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (03/12/2021).

Lanjutnya, untuk kuliner misalnya, bisa diangkat secara menarik tentang lumpia khas Semarang. Mulai dari produksinya, bahan bahan yang digunakan, hingga pengemasan, cara penyajian dan cita rasanya. Promosi budaya juga bisa mengambil satu konsentrasi ke soal tradisi. Hal ini paling sering diangkat namun masih relevan digarap dengan pengemasan konten yang semakin menarik.

“Misalnya ada tradisi Subak yang sampai saat ini dipertahankan masyarakat Bali, juga tradisi Sekaten yang khas Jawa Tengah dan Yogyakarta. Subak sendiri menunjuk ke sistem infrastuktur irigasi dan manajemen pengairan sawah secara tradisional yang telah berlangsung sejak zaman dahulu,” terangnya.

Ia mengungkapkan, sebagian besar produk budaya Indonesia sudah terdaftar sebagai kekayaan bangsa. Namun dari jumlah budaya yang beragam itu masih relatif sedikit promosinya ke luar, khususnya melalui media digital.

“Ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama sebagai generasi digital yang juga pemilik kebudayaan-kebudayaan warisan leluhur itu. Mesti dipikirkan apa yang bisa kita lakukan sekarang dengan kemajuan digital itu untuk mempromosikan, menjaga dan melestarikan produk budaya tersebut,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun banyak situs budaya telah terdokumentasi namun tetap perlu dilestarikan dan dipromosikan. Ambil contoh Candi Borobudur yang merupakan satu keajaiban dunia, yang berlokasi di Magelang, Jawa Tengah.

“Bangunan Borobudur yang sangat besar dan megah telah dinobatkan sebagai candi Buddha terbesar yang ada di dunia oleh UNESCO. Juga, Candi Prambanan yang merupakan candi Hindu dan sering dikaitkan dengan legenda Roro Jonggrang-nya,” tuturnya.

Tak hanya itu, Adestya juga menyebutkan, situs lain seperti situs Sangiran, yang merupakan salah satu situs manusia purba yang terletak di dua wilayah: Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar – Jawa Tengah, juga masih perlu sentuhan promosi media digital.

“UNESCO pun telah menetapkan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto sebagai warisan dunia pada 2019, karena cukup unik dan disebut-sebut mirip tambang batubara Belgia. Hal-hal seperti ini perlu digarap lagi promosinya oleh kita bersama,” katanya.

Ia menambahkan, pengguna digital tak akan kehabisan bahan dalam mempromosikan budaya Indonesia, karena terberkahi dengan keberadaan Indonesia sebagai negara multikulturalisme. Artinya, Indonesia memiliki keberagaman budaya sangat melimpah yang tersebar di 34 provinsi.

Ia juga menerangkan, sebelum menggali dan mempromosikan kebudayaan melalui media digital, perlu memahami pula apa kebudayaan itu sendiri dan mengapa Indonesia disebut kaya soal ini. Dari satu unsur saja, misalnya kesenian, Indonesia sudah sangat kaya karena setiap daerah memiliki kesenian yang berbeda-beda dengan jumlah ribuan.

“Kebudayaan itu terdiri dari tujuh unsur, yakni: sistem bahasa, sistem pengetahuan, sistem organisasi kemasyarakatan, sistem teknologi, sistem ekonomi, sistem religi, dan sistem kesenian,” jelasnya.

Webinar juga menghadirkan pembicara, Agung Gita Subakti (Lecturer Specialist S2 Universitas Bina Nusantara), Dhimas Dwi Nugraha (Dosen Bahasa Inggris Polinema), Ganang Adityo Prakoso (Laboratorium Officer Business Hotel Management Binus University), dan Segi Rahadian Albariqy (Content Creator) sebagai Key Opinion Leader.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Almarhum Ciputra Dinilai Sebagai Maestro Properti Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Indonesia: Dari Nol Hingga Menjadi Miliuner. Mulai Ciputra Hingga William Tanuwijaya

September 18, 2023
Apa itu Netiket ?

Dampak Tidak Beretika di Media Digital

July 28, 2021
Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

August 27, 2021
Bangun Masyarakat Digital yang Beradab

Perubahan Perilaku Masyarakat Era Digital

October 31, 2021
PGE Area Ulubelu Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Hortikultura

PGE Area Ulubelu Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Hortikultura

0
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

0
Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

0
Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

0
PGE Area Ulubelu Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Hortikultura

PGE Area Ulubelu Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Hortikultura

July 12, 2025
Perjanjian Perdagangan Tuntas, Ekspor Bisa Makin Deras

Boikot Perlu Berdasar Fakta, Bukan Asumsi: Ekonom Ingatkan Potensi Dampak ke Produk Lokal

July 10, 2025
PGE Area Kamojang Raih Penghargaan Internasional di Asia Responsible Enterprise Awards 2025 Lewat Program Gemah Karsa

PGE Area Kamojang Raih Penghargaan Internasional di Asia Responsible Enterprise Awards 2025 Lewat Program Gemah Karsa

July 8, 2025
Kesiapan XL Axiata Jelang Natal & Tahun Baru

Menkomdigi Dorong Pengembangan AI yang Inklusif dan Bermanfaat untuk Masyarakat

July 4, 2025

Recent News

PGE Area Ulubelu Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Hortikultura

PGE Area Ulubelu Perkuat Ketahanan Pangan dan Pemberdayaan Perempuan Melalui Program Hortikultura

July 12, 2025
Perjanjian Perdagangan Tuntas, Ekspor Bisa Makin Deras

Boikot Perlu Berdasar Fakta, Bukan Asumsi: Ekonom Ingatkan Potensi Dampak ke Produk Lokal

July 10, 2025

Categories

  • Agrobisnis
  • Asuransi
  • Bisnis
  • CEO
  • CSR
  • Foto
  • Investasi
  • lifestyle
  • Migas
  • News
  • Opini
  • otomotif
  • Perbankan
  • persona
  • Rubrik
  • teknologi
  • tips
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wawancara
  • Wirausaha

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Tokoh
  • Wawancara
  • Asuransi
Info Bisnis id

Referensi utama seputar bisnis terkini

© 2019 infobisnis.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Investasi
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tips
  • Persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi

© 2019 infobisnis.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In