Nanas adalah salah satu buah unggulan kabupaten Subang, banyak sekali warga Subang yang berprofesi sebagai petani Nanas. Tak hanya menanam, warga juga pandai mengolah nanas. Tapi tak banyak warga yang tahu jika mereka bisa memanfaatkan limbah daun nanas menjadi komoditas bernilai tinggi dibandingkan dengan harga buah nanas sendiri. Bahkan peminatnya sangat tinggi di pasar internasional.
PT Pertamina EP (PEP) Subang Field yang tergabung dalam Zona 7 Subholding Upstream Regional Jawa melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Program TJSL) mendorong kesejahteraan warga Subang melalui program pendampingan, termasuk pemberian alat produksi dan mengadakan berbagai pelatihan untuk pengembangan produknya.
Sebagian warga Kampung Cijoged Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang telah merasakan keuntungan setelah menjadi binaan PEP. Apalagi setelah pemberian modal alat produksi dan pelatihan yang dibuat atas dukungan PEP, terjadi gerakan memanfaatkan hasil limbah daun nanas supaya menjadi komoditas yang bernilai tinggi.
Karena itu PEP Tidak terpaku pada pengolahan buah nanasnya, PEP Subang Field justru melihat serat daun nanas sebagai potensi yang sangat baik dikembangkan dari komoditas ini. Karena Bagian tanaman nanas ini seringkali tidak dimanfaatkan dengan baik oleh para petani.
Padahal dari berbagai literasi yang ada serat daun nanas adalah salah satu serat alam yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dan hingga kini komoditasnya memiliki nilai tinggi secara ekonomi.
Serat daun nanas dapat diolah menjadi bahan tekstil ramah lingkungan (green textilles), dapat digunakan sebagai bahan campuran resin, bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan kertas.
Ndirga Andri Sisworo, Senior Manager Subang Field mengatakan saat ini Pertamina PEP mendorong sekaligus mendukung warga Desa Cikadu untuk mengembangkan produknya, diantaranya mengolah daun nanas menjadi serat kain.
Program yang bertajuk Pemanfaatan Serat Daun Nanas atau dijuluki PESONA Subang ini terinspirasi dari keberadaan buah nanas yang menjadi ciri khas Kabupaten Subang.
Program Pesona Subang mendukung usaha pengolahan serat daun nanas yang telah dikembangkan selama ini oleh beberapa warga Kampung Cijoged Desa Cikadu, Kecamatan Cijambe Kabupaten Subang. Program ini berusaha mendorong pemanfaatan limbah daun nanas secara produktif melalui ekstraksi serat daun nanas.
“ Pesona Subang ini merupakan kontribusi perusahaan dalam konservasi lingkungan di sekitar wilayah operasinya. Program ini berusaha mengurangi jumlah timbunan limbah daun nanas dan kemudian merubahnya menjadi komoditas serat alam yang bernilai ekonomi tinggi. Kedua hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas lingkungan sekaligus membantu meningkatkan produktivitas ekonomi warga,” ungkap Ndirga Andri Sisworo, Senior Manager Subang Field.
Alan Sahroni, salah satu pegiat sekaligus penerima manfaat di program Pesona Subang menyatakan senang tergabung di tiap kegiatannya.
“Saya sangat berterima kasih karena dengan adanya program pesona kami bisa mendapatkan berbagai fasilitasi khususnya dalam peningkatan keterampilan SDM melalui ragam pelatihan baik teknis maupun non teknis,” kata Alan kepada infobisnis pada hari Kamis (6/10/2022)
Sejak tahun 2013 Alan juga melibatkan keluarga dan juga ibu-ibu warga sekitar rumahnya mencoba untuk mengolah sekaligus mengembangkan serat daun nanas. .
Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, Alan berhasil menghasilkan serat daun nanas yang berkualias dengan nilai pasar Rp 150 ribu – Rp 250 ribu/kilo.
Bahkan peminat produk serat daun nanas maupun kain yang dibuat Alan sudah sampai ke Malaysia, Singapura, Jepang dan India. Permintaaan pasarnya pun tak tanggung-tanggung ada yang siap membeli 1 ton/bulan serat daun nanas.
Alan juga mampu menghasilkan produk turunan serat daun nanas seperti jadi kain dan rompi, ikat kepala, selendang, gantungan dinding dan hiasan lampu tidur. Nah, jika sudah menjadi kain, harganya pun meningkat pesat hingga Rp 4 juta/ meter.
Melihat potensi besar ini, Alan sangat berharap bisa meningkatkan produksinya lewat penyediaan alat produksi khususnya mesin pemisah serat daun nanas dan Alat tenun bukan mesin (ATBM).
Alan juga berharap bisa menambah jumlah mesin yang ia gunakan untuk menenun dan bisa lebih banyak memberdayakan para petani dan warga di Kampung Cijoged.
Alan dan warga sekitar sekitar telah terbantu oleh berbagai program CSR PEP, pada tahun ini misalnya sudah berhasil membuat pelatihan untuk kerajinan bikin tas dan pelatihan untuk buat pupuk organik.
Melalui program Pesona Subang PEP Subang Field mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) tujuan ke-12 SDGS yaitu Pengolahan limbah untuk kesejahteraan masyarakat.
Tidak hanya memperbaiki tata kelola limbah daun nanas tetapi juga menjadikan daun nanas sebagai komoditas bernilai tinggi yang dapat meningkatkan kualitas social ekonomi masyarakat di sekitarnya.
Selain itu, pogram Pesona Subang merupakan implementasi Environmental, Social and Governance (ESG) yang dijalankan oleh Subholding Upstream sebagai perusahaan yang berwawasan lingkungan, bertanggung jawab sosial dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik.