Pantai Biru mengalami Abrasi sekitar 3-5 Meter/tahun. Demi memperkuat benteng Penahan di Pantai Biru, PHKT Lahirkan Program Dersik (Desa Wisata Kersik). Tidak hanya lingkungan terselamatkan program Dersik juga membantu Meningkatkan Kesejahtraaan Masyarakat Kersik.
Jika Anda ingin menikmati suasana Pantai di daerah Kalimantan Timur, tidak salah untuk meluangkan waktu ke Pantai Biru yang terletak di Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu. Jika beruntung, Anda akan menikmati pemandangan ombak laut yang begitu tenang seperti Anda menikmati pemandangan di sungai. Bahkan bisa jalan kaki untuk merasakan bibir pantai yang begitu luas.
Untuk mencapai Pantai Biru, Anda bisa tempuh dari Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samanrinda, jarak yang ditempuh sekitar 68 km atau sekitar 2 jam menggunakan kendaraan roda empat.
Jika titik 0 nya adalah Bandara Sepinggan Balikpapan, maka jarak yang akan ditempuh sekitar 199 km, atau sekitar 4 jam.
Terasa jauh ya? Tenang saja, rasa cape itu akan terobati jika sudah melihat dan menghirup udara segar pantai ini.
Angga Sukmawijaya yang datang ke pantai Biru Kersik Pertama kali, terlihat sangat menikmati suasana pantai, apalagi ketika melihat suasana pantai yang begitu nyaman dengan pemandangan ombak yang terlihat tenang berbeda dengan pantai biasanya.
“Perjalanan dari bandara Samarinda ke sini memang cukup jauh, tapi rasa penat sepanjang perjalanan terobati ketika sampai di pantai. Di sini juga bisa menikmati kuliner bakar ikan, ayam, dan kepiting yang dibeli dekat sini tadi, kemudian makan bersama teman-teman, seru pokoknya,” kata Angga.
Untuk fasilitas yang sudah ada dan bisa dinikmatin Anda adalah seperti gazebo tempat bersantai ria, jembatan menuju laut cocok sebagai tempat selfie. Jembatan ini sebenarnya berfungsi untuk para nelayan menuju perahunya.
Indahnya Pantai Biru yang terletak di Desa Kersik, Kecamatan Marangkayu Kaltim
Anda juga bisa menikmati “taman” tanaman mangrove yang sudah banyak ditanam dan dirawat masyarakat Desa Kersik.
“Kelebihan Pantai ini adalah, ombaknya begitu tenang bahkan kita bisa jalan kaki 10-20 meter, jika air sedang surut dan pas waktu tertentu, kita tidak melihat tarian ombak,” kata Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Kersik, Novan kepada infobisnis dalam acara Media visit CSR PHKT Rabu (2/11/2022).
Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Biru mengelola Pantai Biru yang berlokasi di Jalan Kersik, Kecamatan Marangkayu Kabupaten Kutai Kartanegara untuk menjaga kelestarian alam agar tidak semakin terkikis oleh ombak, sekaligus menjadi potensi ekonomi dan pendapatan asli daerah (PAD) bagi desa.
“Pantai ini dulunya biru dan daratan nya jauh di sana, tapi sekarang terkikis karena abrasi dan semakin habis. Kami tergerak untuk mengelola menjaga kelestarian alam sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Novan.
Menurut Kepala Desa Kersik Jumadi, pantai tersebut setiap tahunnya mengalami abrasi antara tiga sampai lima meter setiap tahunnya.
Jumadi sangat bersyukur karena beberapa tahum terakhir, PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) membantunya untuk menghadapi masalah yang ada di Pantai kersik. Mulai bersama-sama menjalankan berbagai program lawan abrasi hingga peningkatan kesejahtraan masyarakat.
“Kami sangat memerlukan SDM dan infrastruktur. Kolaborasi keduanya. Kalau dua ini bisa dikolaborasi, maka sumber daya alam pasti akan bisa kami kelola maksimal. Berikutnya ekonomi Kersik akan meningkat dan masyarakat sejahtera,” beber Jumadi.
“Nah kami ingin menata, alhamdulillah PHKT sejak awal langsung mendukung penuh. Salah satu binaannya adalah Sahabat Mangrove. Ada juga Pokdarwis,” ungkapnya.
” Alhamdulilah sejak tahun 2021, Bersama PHKT dan komunitas lain kami telah menanam 20.000 mangrove dan memasang 1000 geobag pegar (pemecah gelombang ambang rendah ” kata Jumadi.
Djujuwanto GM Zona 10 Regional 3 Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, menjelaskan PHKT berkomitmen untuk dukung memulihkan lingkungan pantai sehingga bisa kuat lawan abrasi. Selain itu PHKT juga komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pantai Kersik.
“ Ada beberapa program yang terbentuk guna memberikan solusi atas permasalahan sekaligus mengembangkan potensi pariwisata Desa Kersik (Program Dersik). Kegiatan tersebut diantaranya ; pengelolaan sampah berbasis masyarakat (bank sampah kersik berseri), restorasi mangrove, pemecah gelombang ambang rendah (pegar), apartemen ikan dan transplantasi terumbu karang, swadaya masyarakat tangani minyak tumpah (swastamita), dan transformasi digital desa, yang terintegrasi dengan kegiatan pariwisata setempat,” Kata Djujuwanto.
Sementara itu, inovasi sosial berfokus pada pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang dilakukan oleh kelompok Bank Sampah Kersik Berseri yaitu pengolahan limbah sabut kelapa dan kelompok Swastamita yang melakukan pengelolaan limbah sabut kelapa tersebut menjadi sorbent pad dan sorbent boom.
Program Dersik pun langsung membuahkan hasil, diantaranya mendapatkan Penghargaan Sertifikat Progam Kampung Iklim (Proklim) Utama Tahun 2022 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan di akhir bulan Oktober lalu.
“ Pengembangan program pengembangan Desa Wisata Kersik saat ini masih berjalan dan terus fokus untuk melakukan peningkatan sosial, peningkatan ekonomi, dan perbaikan lingkungan,” tutup Djujuwanto.
Dengan Program Dersik ini, Semoga Anda bisa Menikmati wasita Alam Pantai Biru yang ditawarkan Masyarakat Kersik ya.