PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) berencana menginvestasikan sekitar US$ 4,4 miliar untuk meraih posisi unggul dalam industri pusat data (data center) di Asia Tenggara. Dana yang setara dengan Rp 67,68 triliun ini akan digunakan untuk membangun pusat data berkapasitas 400 Megawatt (MW) hingga tahun 2030.
Pembangunan pusat data yang luar biasa ini merupakan bagian dari komitmen TLKM untuk menjadi salah satu pemimpin di industri pusat data di kawasan Asia Tenggara. Dengan posisinya sebagai pemimpin pasar dalam industri telekomunikasi di Indonesia, TLKM yakin dapat meraih target ini dengan sukses.
Ahmad Reza, SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom, menjelaskan, “Dengan target kapasitas sebesar 400 MW, kami membutuhkan sekitar US$ 4,4 miliar untuk membangun dan mengoperasikan pusat data ini.”
Hingga saat ini, Telkom telah menginvestasikan sekitar US$ 500 juta melalui PT Telkom Data Ekosistem dengan merek NeutraDC untuk kebutuhan pusat data IT load. Investasi ini bertujuan untuk mengakomodasi permintaan pelanggan yang terus meningkat, menjaga standar keamanan yang tinggi, serta meningkatkan kinerja di industri pusat data.
Reza menambahkan bahwa hingga Juni 2023, Telkom telah memiliki 30 pusat data, dengan 25 di antaranya berlokasi di dalam negeri dan 5 lainnya tersebar di Singapura, Hong Kong, dan Timor Leste.
Maka dari itu, target Telkom untuk membangun kapasitas sebesar 400 MW hingga tahun 2030 adalah langkah ambisius yang bertujuan untuk menjadikan mereka pemain utama dalam industri pusat data di Asia Tenggara. “Target ini merupakan bagian dari visi jangka panjang kami,” kata Reza.
Selain itu, Telkom melalui NeutraDC terus mengadopsi teknologi terbaru dalam infrastruktur pusat data, termasuk pembaruan perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur pengelolaan energi untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja. Mereka juga aktif memanfaatkan sumber energi terbarukan dalam operasi pusat data mereka dan menjadikan keamanan data sebagai prioritas dengan investasi dalam sistem keamanan fisik dan siber.
