Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan bahwa sistem logistik adalah elemen kunci dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dia menyatakan bahwa investasi yang dihasilkan akan lebih baik jika sistem logistik berjalan dengan baik.
Airlangga menekankan bahwa pemerintah berkomitmen untuk meningkatkan kinerja logistik nasional dengan National Logistics Ecosystem (NLE), yang merupakan kolaborasi antar instansi dan pelaku usaha untuk meningkatkan efisiensi logistik nasional. Dia mendukung target implementasi NLE yang mencakup 32 pelabuhan laut dan enam bandara pada tahun 2023.
Hasil evaluasi NLE telah menunjukkan efisiensi, seperti Single Submission Pabean Karantina (SSm QC) yang menghemat waktu hingga 22,37% dan biaya hingga Rp191,32 miliar.
Kolaborasi antara Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Kemenko juga mengungkapkan bahwa biaya logistik nasional Indonesia pada 2022 adalah 14,29% dari pendapatan domestik bruto (PDB). Ini akan menjadi panduan dalam perbaikan sistem logistik nasional.
Airlangga juga mendorong kerja sama antar pemangku kepentingan untuk memperkuat logistik dan rantai pasok nasional, termasuk infrastruktur dan sumber daya manusia. Dia berharap logistik dapat membantu mengendalikan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Meskipun Bank Dunia mencatat penurunan dalam indeks kinerja logistik Indonesia, Airlangga dan Kadin Indonesia menyatakan komitmen untuk terus memperbaiki sistem logistik nasional.