PT Pertamina Hulu Energi (PHE), bagian dari Subholding Upstream Pertamina, telah mencatat pencapaian luar biasa pada bulan Juli 2023. Perusahaan ini berhasil menemukan sumber daya migas sebesar 118 MMBOE (Juta Barel Minyak Ekuivalen/Setara Minyak), yang menjadi tonggak penting dalam mendukung ketahanan energi nasional.
Direktur Eksplorasi PHE, Muharram Jaya Panguriseng, mengungkapkan bahwa pencapaian tersebut diperoleh melalui penyelesaian pengeboran delapan sumur eksplorasi dan sepuluh sumur yang sedang dalam proses. Beberapa dari sumur-sumur ini termasuk XLLL-1st, SEM-001, HLX D-1X, Adiwarna-1X, Kembo-001, Mong Merah, Dermawan-1, dan Hikmat-1. Pencapaian ini diumumkan dalam acara The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas 2023 (ICIUOG 2023) di Bali.
Muharram menekankan pentingnya penemuan sumber daya migas untuk menjaga keberlanjutan bisnis hulu migas. Pada Juli 2023, PHE juga mencatat realisasi produksi sebesar 1.047 MBOEPD, yang didukung oleh pengeboran 431 sumur pengembangan, 8 sumur eksplorasi, 442 workover, dan 18.514 well services. Selain itu, PHE telah mencapai Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) sebesar 57.33%, menunjukkan komitmen pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan.
Komitmen PHE untuk Ketahanan Energi Nasional
Muharram juga menegaskan komitmen PHE untuk berperan dalam ketahanan energi nasional. Perusahaan ini menerapkan strategi pertumbuhan melalui pengambilan blok-blok eksplorasi baru di wilayah yang berpotensi menghasilkan temuan migas besar. PHE berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip ESG (Environment, Social, Governance) untuk mendukung target Pemerintah mencapai produksi minyak 1 juta BOPD dan produksi gas 12 BSCFD pada tahun 2030. PHE telah terdaftar sebagai partisipan United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022, menegaskan komitmennya pada prinsip-prinsip ESG.
Tantangan Investasi dan Target Produksi Migas Nasional
Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas, mengatakan bahwa investasi besar diperlukan untuk mencapai target produksi migas nasional tahun 2030 sebanyak 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar kaki kubik gas per hari (BSCFD). Untuk mencapai target ini, aktivitas eksplorasi dan investasi yang besar diperlukan, termasuk mengebor lebih dari 1.000 sumur per tahun setelah tahun 2025 dan menarik investasi lebih dari USD 20 miliar per tahun.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengajak untuk menjaga tren positif investasi karena akan berdampak langsung pada produksi migas di masa mendatang. Dengan proyeksi peningkatan konsumsi energi, upaya ini diharapkan akan mendukung pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN, sejalan dengan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang memproyeksikan peningkatan permintaan minyak dan gas pada tahun 2050.