– Dalam upayanya untuk mengejar pertumbuhan bisnis yang lebih besar, anak perusahaan PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), yaitu PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), telah mengambil langkah penting. Mereka baru saja menandatangani perjanjian pendahuluan, yang dikenal sebagai Heads of Agreement (HOA), dengan PT Pertamina (Persero). Perjanjian ini bertujuan untuk memastikan pasokan Liquefied Natural Gas (LNG) yang diperlukan untuk pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU) baru yang akan dimiliki oleh AMNT.
Vemmy Febrianti, Sekretaris Perusahaan AMMN, menjelaskan dalam siaran persnya di Jakarta bahwa perjanjian pendahuluan ini adalah langkah strategis untuk mendukung kebutuhan energi dalam operasional smelter tembaga yang saat ini sedang dibangun oleh anak perusahaan AMMN, yaitu PT Amman Mineral Industri (AMIN). Pasokan LNG ini sangat penting untuk mendukung kebutuhan energi yang dibutuhkan dalam operasional fasilitas smelter tembaga, pemurnian logam mulia, perluasan pabrik pengolahan, dan proyek penambangan Fase 8 yang sedang berlangsung.
Pentingnya kesepakatan ini tidak hanya terletak pada pemenuhan kebutuhan energi AMNT saat ini, tetapi juga dalam menggantikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang menggunakan bahan bakar batubara. PLTGU Amman akan memiliki kapasitas 450 megawatt (MW) dan dirancang dengan konfigurasi dua blok yang modern, termasuk turbin gas, generator uap pemulihan panas, dan turbin uap. Hal ini akan membantu mengurangi dampak lingkungan dan meningkatkan efisiensi dalam penyediaan energi.
Sementara itu, smelter tembaga yang akan dibangun oleh Amman Mineral Industri akan memiliki kapasitas input yang besar, yaitu sebesar 900.000 ton konsentrat per tahun. Konsentrat ini akan dihasilkan oleh tambang Batu Hijau dan Proyek Elang yang terletak di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Keseluruhan proyek ini merupakan langkah besar dalam mendukung pertumbuhan sektor pertambangan dan industri di Indonesia.
