Info Bisnis id
No Result
View All Result
Tuesday, July 15, 2025
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
Subscribe
Info Bisnis id
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
No Result
View All Result
Info Bisnis id
No Result
View All Result
Home Bisnis

Tumpukan Sampah Plastik Hari Raya: Audit Mengungkap 3 Produsen Penyumbang Sampah Terbesar

by infobisnis@admin
June 20, 2024
0
Bali Bebas Sampah Jelang KTT G20
155
SHARES
1.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memperkirakan sampah plastik pada perayaan Idul Adha tahun ini akan mencapai 608 ton, meningkat dari 357 ton pada tahun 2023. Berdasarkan data dari Kementerian Pertanian, jumlah hewan kurban pada 2024 mencapai 1,97 juta ekor.

“Potensi timbulan sampah diperkirakan sejumlah 608 ton dari 121,5 juta lembar kantong keresek,” kata Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti, Senin (17/6). Ia menegaskan bahwa kantong plastik mengandung zat karsinogen dan logam berat timbal (Pb) yang berbahaya bagi kesehatan. Untuk menekan sampah plastik, KLHK menganjurkan penggunaan wadah sendiri untuk pembagian daging kurban.

Sementara itu, hasil audit jaringan gerakan Break Free From Plastic (BFFP) yang berlangsung dari Oktober 2023 hingga Februari 2024 mengungkapkan PT Sayap Mas (Wings Group), Salim Group, dan Mayora Indah sebagai tiga produsen terbesar penyumbang sampah kemasan saset di Indonesia.

Audit yang melibatkan 25 organisasi di 50 titik di empat negara—Indonesia, Filipina, Vietnam, dan India—menunjukkan bahwa PT Sayap Mas menyumbang 1.251 sampah saset, diikuti oleh Salim Group dengan 672 sampah, dan Mayora Indah dengan 629 sampah. Unilever dan PT Santos Jaya Abadi juga termasuk dalam daftar lima besar, dengan masing-masing menyumbang 603 dan 454 sampah saset.

Kemasan saset yang praktis dan murah ternyata menyumbang masalah besar bagi lingkungan. Diperkirakan sekitar 855 miliar saset terjual per tahun secara global. Namun, karakter kemasan yang terdiri dari berbagai jenis plastik dan lapisan foil membuatnya sulit didaur ulang, sering kali berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) dan mencemari lingkungan.

“Produsen yang sama terus muncul sebagai penyumbang sampah terbesar. Penting untuk mempertimbangkan langkah-langkah lebih bertanggung jawab ke depannya, termasuk tidak lagi menggunakan kemasan saset,” ujar Alaika Rahmatullah, Koordinator Audit Merek Ecoton.

Namun, sampai sekarang hanya 18 dari 42 produsen yang melaksanakan proyek percontohan untuk pengurangan sampah. Dalam penjelasannya, dari 10 produsen yang di monitor, Ibar Akbar, Plastics Project Leader Greenpeace Indonesia menyampaikan hanya Unilever dan Danone yang telah mengirimkan dokumen peta jalan pengurangan sampah, sampai sekarang hanya 18 dari 42 produsen yang melaksanakan proyek percontohan untuk pengurangan sampah.

Dalam penjelasannya, dari 10 produsen yang di monitor, Ibar Akbar, Plastics Project Leader Greenpeace Indonesia menyampaikan hanya Unilever dan Danone yang telah mengirimkan dokumen peta jalan pengurangan sampah, namun keduanya belum mengumumkan detail terkait komitmen dan progress untuk mengurangi produksi plastik sebesar 30 % di tahun 2029. Menurut Ibar tanpa transparansi dan komitmen untuk mengurangi produksi plastik, krisis saset tidak akan teratasi.

Selain mengurangi produksi kemasan saset, diperlukan dukungan untuk sistem guna ulang sebagai solusi mengatasi krisis ini. Bisnis-bisnis sistem guna ulang seperti Kecipir, Alner, dan Hepicircle mulai bermunculan, menawarkan alternatif yang lebih berkelanjutan. Pemerintah perlu menciptakan regulasi yang mendukung pengemasan ulang untuk produsen besar, serta mendukung bisnis refill masyarakat. “Bisnis refill dan reuse yang dikembangkan masyarakat adalah contoh nyata sistem yang dapat diadopsi oleh produsen besar. Namun, regulasi dan mekanisme perizinan saat ini tidak mendukung pengemasan ulang,” tambah Fictor Ferdinand, Peneliti di YPBB.

Laporan brand audit saset ini menekankan pentingnya tanggung jawab produsen dalam mengatasi krisis sampah plastik. PT Sayap Mas (Wings Group), Salim Group, dan Mayora Indah sebagai penyumbang sampah terbesar di Indonesia perlu segera mengambil langkah konkret untuk mengurangi dampak lingkungan dari kemasan mereka. Dengan perjanjian plastik global yang sedang dinegosiasikan, kini adalah momen penting untuk mendorong pengurangan produksi plastik dan beralih ke sistem guna ulang yang lebih berkelanjutan.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Almarhum Ciputra Dinilai Sebagai Maestro Properti Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Indonesia: Dari Nol Hingga Menjadi Miliuner. Mulai Ciputra Hingga William Tanuwijaya

September 18, 2023
Apa itu Netiket ?

Dampak Tidak Beretika di Media Digital

July 28, 2021
Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

August 27, 2021
Bangun Masyarakat Digital yang Beradab

Perubahan Perilaku Masyarakat Era Digital

October 31, 2021
Dari Tesla ke Tanah Obi: Perlombaan Industri Nikel Indonesia Memenuhi Standar ESG Global

Dari Tesla ke Tanah Obi: Perlombaan Industri Nikel Indonesia Memenuhi Standar ESG Global

0
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

0
Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

0
Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

0
Dari Tesla ke Tanah Obi: Perlombaan Industri Nikel Indonesia Memenuhi Standar ESG Global

Dari Tesla ke Tanah Obi: Perlombaan Industri Nikel Indonesia Memenuhi Standar ESG Global

July 15, 2025
Proyek Infrastruktur Polytama yang Dibiayai oleh IIF Raih Penghargaan Internasional sebagai Transport Deal of the Year

Proyek Infrastruktur Polytama yang Dibiayai oleh IIF Raih Penghargaan Internasional sebagai Transport Deal of the Year

July 14, 2025
Keberlanjutan Jadi Budaya Perusahaan, PGE Raih Delapan Penghargaan di Ajang ISRA 2025 

Keberlanjutan Jadi Budaya Perusahaan, PGE Raih Delapan Penghargaan di Ajang ISRA 2025 

July 14, 2025
Ramalan Cuan Kripto dari Bos Indodax

OJK Bebaskan Pungutan Industri Kripto Sepanjang 2025, Dorong Ekosistem Digital Tumbuh

July 14, 2025

Recent News

Dari Tesla ke Tanah Obi: Perlombaan Industri Nikel Indonesia Memenuhi Standar ESG Global

Dari Tesla ke Tanah Obi: Perlombaan Industri Nikel Indonesia Memenuhi Standar ESG Global

July 15, 2025
Proyek Infrastruktur Polytama yang Dibiayai oleh IIF Raih Penghargaan Internasional sebagai Transport Deal of the Year

Proyek Infrastruktur Polytama yang Dibiayai oleh IIF Raih Penghargaan Internasional sebagai Transport Deal of the Year

July 14, 2025

Categories

  • Agrobisnis
  • Asuransi
  • Bisnis
  • CEO
  • CSR
  • Foto
  • Investasi
  • lifestyle
  • Migas
  • News
  • Opini
  • otomotif
  • Perbankan
  • persona
  • Rubrik
  • teknologi
  • tips
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wawancara
  • Wirausaha

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Tokoh
  • Wawancara
  • Asuransi
Info Bisnis id

Referensi utama seputar bisnis terkini

© 2019 infobisnis.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Investasi
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tips
  • Persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi

© 2019 infobisnis.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In