Sejak mengambil alih Wilayah Kerja (WK) Offshore South East Sumatera (OSES) dari CNOOC pada 2018, PT Pertamina Hulu Energi Offshore South East Sumatera (PHE OSES) terus aktif melakukan berbagai inisiatif untuk meningkatkan keandalan fasilitas dan menambah produksi migas. Salah satu langkah signifikan pada tahun 2023 adalah penuntasan proyek penggantian jalur pipa utama yang menghubungkan berbagai anjungan lepas pantai.
“Penggantian jalur pipa ini merupakan langkah penting untuk mendukung produksi migas nasional,” ujar General Manager PHE OSES, Antonius Dwi Arinto, pada Selasa (15/10).
PHE OSES berhasil mengganti pipa di jalur antara Anjungan Krisna P dan Anjungan Cinta P1 sepanjang 30 kilometer. Selain itu, jalur pipa lainnya juga diganti, seperti dari Anjungan Sundari-A ke Anjungan Yvone-A sepanjang 6,5 kilometer, serta dari Anjungan Karmila-A ke Anjungan Titi-A dan dari Anjungan Titi-A ke Anjungan Zelda PC, masing-masing sejauh 11,5 kilometer dan 3,5 kilometer. Secara total, PHE OSES mengganti 51,5 kilometer jalur pipa pada 2023.
Selain itu, penggantian segmen jalur pipa di wilayah lain juga dilakukan, termasuk dari Wanda B ke Wanda A, serta dari Pabelokan ke Rama F. PHE OSES juga mengganti pipa riser di delapan jalur. Upaya ini dilakukan untuk memastikan keberlanjutan dan peningkatan produksi migas di wilayah kerja tersebut.
PHE OSES mengelola wilayah kerja seluas 5.851 kilometer persegi, yang mencakup perairan utara Kepulauan Seribu hingga Lampung. Tantangan geografis ini tidak menghentikan perusahaan untuk mencapai target produksi melalui strategi pengeboran yang agresif. Tahun ini, PHE OSES menargetkan pengeboran sumur pengembangan baru, termasuk di perairan Lampung.
“Mulai pertengahan Oktober ini, kami akan melakukan pengeboran di Sumur Ambar-4, sekitar 150 kilometer dari pesisir utara Jakarta. Sumur ini diperkirakan memiliki potensi sumber daya hidrokarbon sebesar 41,42 juta barel minyak, dengan target produksi pada 2029,” kata Anton.
Selain Sumur Ambar-4, PHE OSES juga merencanakan pengeboran di Sumur Widuri, yang terletak di North Business Unit pada awal 2025. Potensi produksi dari Sumur Widuri diperkirakan sebesar 875 barel minyak per hari (BOPD).
Hingga kuartal tiga tahun 2024, kinerja PHE OSES mencatatkan produksi sebesar 19,2 ribu barel minyak per hari (MBOPD) dan 35,3 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Produksi ini diperoleh dari pengeboran 6 sumur pengembangan, 3 sumur yang mengalami work over, 1 sumur yang diubah menjadi injector, serta 132 pekerjaan well service.
Dengan pencapaian ini, PHE OSES terus memainkan peran penting dalam mendukung produksi migas nasional dan memastikan keberlanjutan operasionalnya di masa mendatang.