Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyampaikan sejumlah strategi pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi tahun 2025. Strategi ini meliputi stimulus ekonomi pada kuartal pertama 2025, peningkatan daya saing, dan transformasi ekonomi jangka panjang.
Stimulus ekonomi yang disiapkan antara lain optimalisasi bantuan sosial, pencairan tunjangan hari raya, paket stimulus Ramadan dan Idul Fitri, paket stimulus ekonomi, serta program makan bergizi gratis.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan daya saing dan mendorong transformasi ekonomi melalui program ketahanan pangan dan energi, optimalisasi pengelolaan BUMN, implementasi FLPP, pengembangan kawasan industri dan KEK, kredit investasi industri padat karya, optimalisasi kebijakan tax holiday dan tax allowance, perluasan retensi dalam negeri atas hasil ekspor sumber daya alam, implementasi pendirian Bullion Bank, serta penguatan kerja sama ekonomi internasional.
“Dari hilirisasi, kami berharap tidak hanya nikel saja, komoditas lainnya juga akan tumbuh subur. Menurut kami, hilirisasi menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan,” jelas Menko Airlangga.
Pengembangan KEK seperti KEK Gresik dan KEK Kendal juga berperan dalam upaya hilirisasi untuk menciptakan nilai tambah dan memperkuat daya saing. Pada tahun 2024, KEK telah berkontribusi dalam menarik investasi hingga Rp82,6 triliun dan menciptakan 42.930 lapangan kerja.
Indonesia juga terus berupaya mempercepat transisi energi ramah lingkungan, salah satunya dengan pemanfaatan kendaraan listrik. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif pada kendaraan listrik karena memiliki potensi sumber daya yang unggul untuk memproduksi baterai