PT Pertamina (Persero) mencatatkan kinerja positif di seluruh lini bisnis sepanjang tahun 2024, mulai dari sektor Hulu, Midstream hingga Hilir. Capaian ini menunjukkan komitmen Pertamina dalam memperkuat swasembada energi nasional serta mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui ketahanan dan efisiensi energi.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebut tahun 2024 sebagai periode penuh tantangan, namun Pertamina berhasil menjaga performa positif dengan tetap adaptif terhadap dinamika global. Ia menegaskan bahwa seluruh lini usaha perusahaan bekerja sinergis untuk memperkuat empat aspek utama energi nasional: ketersediaan, keterjangkauan, aksesibilitas, dan keberterimaan.
Untuk sektor hulu, Pertamina berupaya mewujudkan target nasional produksi satu juta barel minyak per hari sebelum 2030. Melalui pengeboran masif sebanyak 22 eksplorasi, 821 pengembangan, 981 perawatan sumur, serta 36.860 intervensi sumur, produksi migas perusahaan berhasil menembus satu juta barrel setara minyak. Pertamina juga terus mencari cadangan baru demi keberlanjutan pasokan energi.
Di sektor midstream, Pertamina berhasil meningkatkan performa kilang dengan tingkat Yield Valuable mencapai 83,2 persen dan volume intake sekitar 320 juta barel. Kilang ini menyuplai 70 persen kebutuhan BBM nasional dan seluruh kebutuhan avtur serta biosolar. Di sisi hilir, penjualan BBM tahun ini mencetak rekor 105 juta KL, naik 6 persen dari tahun lalu, dengan efisiensi distribusi BBM subsidi berkat sistem digitalisasi.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menegaskan seluruh Subholding dan anak usaha Pertamina fokus pada peningkatan kinerja untuk mendukung pertumbuhan ekonomi. Salah satu hasilnya adalah belanja nasional sebesar Rp415 triliun yang menciptakan 4,1 juta lapangan kerja dan mendorong PDB nasional sebesar Rp702 triliun.
Selain itu, bisnis gas Pertamina menunjukkan dominasi pasar sebesar 91 persen dengan volume niaga mencapai 312 juta MMBTU dan kenaikan transmisi gas sebesar 6 persen dibanding tahun 2023. Sektor logistik maritim juga tumbuh signifikan, dengan volume kargo mencapai 161 juta KL dan peningkatan tonase kapal sebesar 24 persen.
Kinerja energi baru terbarukan juga meningkat pesat. Pertamina NRE mencatat produksi listrik sebesar 8.475 GWh, naik 55 persen dari tahun sebelumnya, terutama dari operasional PLTGU Jawa Satu Power. Ini menjadi bukti keseriusan Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional.
Tak hanya mencetak kinerja finansial dan operasional, Pertamina juga fokus pada keberlanjutan. Sepanjang 2024, perusahaan berhasil menurunkan emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 1,7 juta ton CO₂e. “Pertamina berkomitmen untuk mendukung target penurunan emisi dan menuju Net Zero Emission 2060 sebagai perusahaan energi kelas dunia yang ramah lingkungan,” tutup Simon.