Dana Moneter Internasional (IMF) dalam laporannya yang dirilis pada Rabu (3/4) mengingatkan tentang kecenderungan yang sedang berlangsung, yang mana kekuatan pasar semakin terkonsentrasi di antara “sebagian kecil dari perusahaan-perusahaan yang dinamis.”
Dalam salah satu bab analitis dari laporan World Economic Outlook IMF yang diperbarui, versi lengkapnya diharapkan akan diterbitkan pada 9 April, pemberi pinjaman internasional itu menganalisis kenaikan kekuatan pasar korporasi dan dampak-dampak makroekonominya.
Penelitian ini menemukan bahwa kekuatan pasar telah meningkat secara moderat di negara-negara maju, tetapi tidak di negara-negara berkembang. Untuk perusahaan-perusahaan di negara maju, kata laporan itu, kenaikan harga atas biaya-biaya marjinal telah meningkat hampir delapan persen sejak 2000.
Terlepas dari kenyataan bahwa peningkatan tersebut telah meluas di seluruh negara-negara maju dan industri, “di dalamnya, ia telah terkonsentrasi di antara sebagian kecil dari perusahaan-perusahaan yang lebih dinamis, produktif dan inovatif,” kata IMF dalam laporan tersebut.
Selain itu, peningkatan lebih lanjut dalam kekuatan pasar dari perusahaan-perusahaan yang sudah kuat ini, menurut laporan itu, dapat melemahkan investasi, menghalangi inovasi, mengurangi pangsa pendapatan tenaga kerja, dan mempersulit kebijakan moneter untuk menstabilkan output.
Studi ini mencatat bahwa kekuatan pasar korporasi yang meningkat sejauh ini tampaknya lebih mencerminkan “pemenang-mengambil-terbanyak” oleh perusahaan-perusahaan yang lebih produktif dan inovatif daripada kebijakan-kebijakan pro-kompetisi yang lebih lemah.