Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma’ruf Amin menawarkan adanya pemerataan pada kawasan industri yang tidak terpusat di Pulau Jawa atau industri yang “nonjawanisasi” sebagai strategi menghadapi Debat Capres-Cawapres yang salah satunya membahas soal industri.
“Industri juga tidak hanya jawanisasi, sehingga terjadi pemerataan industri di berbagai daerah. Industrialisasi nonjawanisasi yang kita inginkan,” kata Ma’ruf usai menghadiri peluncuran buku di Jakarta, Rabu.
Ma’ruf menjelaskan selain industri, kinerja perdagangan akan terus diperbaiki dari sektor migas dan nonmigas agar neraca perdagangan yang saat ini masih defisit bisa kembali surplus.
Menurut dia, Indonesia memerlukan arus baru perekonomian yang tidak hanya berpihak pada kalangan atas (top down) tetapi juga dari masyarakat kecil (bottom up).
Oleh karena itu, diperlukan adanya pembangunan perekonomian yang sinergis dan bersifat kolaboratif, baik dari pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat atau UMKM.
“Memang kita sudah melakukan reformasi secara struktural, tetapi reformasi yang lebih substantif baru kita rasakan sejak 2014. Itu bisa kita lihat dari adanya pembangunan infrastruktur sehingga melahirkan daya saing,” kata dia.
Edgar
ANT