Samosir, 2 Mei 2019 – Demi memaksimalkan percepatan pembangunan sektor pariwisata di Provinsi Sumatra Utara. Kementerian Pariwisata mengundang dan membuka peluang bagi investor pariwisata untuk menggarap potensi khususnya untuk daerah Danau Toba dan Kabupaten Samosir.
Danau Aek Natonang di Pulau Samosir yang ada di dalam Danau Toba menjadi salah satu kawasan yang ditawarkan oleh Pemkab Samosir untuk dikelola oleh investor. Kawasan dengan luas 65 hektare ini rencananya akan dikembangkan sebagai lokasi kebun raya dengan berbagai macam atraksi serta akomodasi.
Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata (Kemenpar), Mugiyanto, saat melakukan site visit bersama calon investor di Danau Aek Natonang, Kabupaten Samosir, Senin (29/4), mengatakan hal itu dilakukan sebagai komitmen untuk memajukan pariwisata Danau Toba dan sekitarnya yang merupakan salah satu destinasi prioritas dari 10 Bali Baru yang dicanangkan pemerintah.
“Upaya yang kami lakukan adalah memfasilitasi dan mempertemukan calon investor dengan pemerintah daerah Kabupaten Samosir, dalam Forum Investasi, pada 29-30 April 2019 di Pulau Samosir, Sumatera Utara,” katanya.
Mugiyanto mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk Sinergi Promosi Investasi Pariwisata antara Asdep Investasi Pariwisata, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kementerian Pariwisata dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Samosir, Sumatera Utara.
“Diharapkan kegiatan ini menjadi magnet untuk menarik para investor berinvestasi di sektor pariwisata baik di bidang jasa akomodasi seperti perhotelan, resort, restoran maupun atraksi buatan lainnya, seperti jenis-jenis permainan air. Mengingat di lokasi ini terdapat sebuah danau yg cukup potensial untuk dikembangkan menjadi salah satu wahana permainan air,” ujar Mugiyanto.
Pertemuan ini juga dihadiri oleh Kepala Bidang Investasi Destinasi Pariwisata, perwakilan Asisten Deputi Destinasi Regional I Kementerian Pariwisata, Wakil Bupati Kabupaten Samosir, Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Samosir, dan para calon investor potensial.
Untuk saat ini, ada dua calon investor yang menunjukkan ketertarikannya dalam mengembangkan pariwisata di Kabupaten Samosir, yakni PT. Sekarmas Nusantara yang merupakan pemilik dan pengelola Merapi Park, Yogyakarta, serta PT. Artha Prakarana, Jakarta.
Menanggapi penawaran ini, menurut Leo Rustandi, Direktur Utama PT. Artha Prakarana, kawasan Danau Aek Natonang memerlukan pengembangan atraksi untuk menarik minat wisatawan di Kabupaten Samosir. “Tempatnya bagus, tinggal dipikirkan atraksi apa yang cocok untuk mendatangkan orang lebih banyak, sambil mengembangkan PAD-nya,” katanya.
“Kami memiliki latar belakang pengetahuan soal hotel dan promotor kesenian. Ini akan dikombinasikan sebagai instrumen untuk bisa mendatangkan lebih banyak wisatawan, tapi analisis SWOT-nya harus dibuat sangat terencana,” tambahnya.
Tanggapan positif juga diutarakan pemilik sekaligus pengelola Merapi Park Yogyakarta, Bambang Utomo, yang mengatakan sektor pariwisata Pulau Samosir masih berpotensi besar untuk dikembangkan.
“Saya kira peluangnya besar karena Pulau Samosir dan sekitarnya yang dikelilingi oleh Danau Toba itu sangat indah sangat eksotik, dan kesempatan untuk mengembangkannya masih luas, karena banyak hamparan lanskap yang indah tapi belum dikerjakan oleh investor dan belum ada pemukiman,” ujarnya.
Sinergi investasi yang dilakukan Kementerian Pariwisata ini diharapkan bisa mempercepat realisasi target 20 juta wisman pada 2019, khususnya target 1 juta wisman di kawasan Danau Toba.
Wakil Bupati Kabupaten Samosir, Juang Sinaga, mengatakan pihaknya menyambut baik kehadiran investor yang ingin berinvestasi di Pulau Samosir, sebagai upaya memajukan pariwisata Danau Toba.
Juang berharap seluruh investor yang akan berinvestasi di Pulau Samosir bisa memperhatikan aspek kelestarian lingkungan dan menjaga muatan lokal di kawasan ini.