Pemerintah memastikan pengembangan fasilitas dan infrastruktur pendukung pariwisata di kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi super prioritas untuk dikembangkan telah berjalan dengan lancar.
Rencana pengembangan kawasan Danau Toba tersebut ditindaklanjuti dengan rapat yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman di Jakarta, Kamis (9/5) lalu.
Hadir dalam rapat tersebut Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dadang Rizky Ratman, Ketua Tim Percepatan Pengembangan 10 Destinasi Pariwisata Prioritas Hiramsyah, Kepala Badan Otorita Pariwisata Danau Toba Arie Prasetyo, Bupati Toba Samosir, serta Kadispar Provinsi Sumatera Utara.
Arief Yahya menjelaskan, melalui rapat tersebut telah disepakati beberapa hal di antaranya investasi yang telah ditandatangani pada 12 Oktober 2018 sudah ditindaklanjuti dengan pemetaan dan perencanaan implementasi di lapangan. “Dengan adanya kerja sama ini, para investor akan mulai melakukan pengembangan dengan membangun fasilitas-fasilitas penunjang pariwisata,” kata Arief.
Ia menambahkan, beberapa infrastruktur dan akomodasi yang dikembangkan antara lain hotel dan resort berstandar internasional, MICE (meeting, incentive, convention, and exhibition), agro-forestry, pertanian organik, wisata desa, pendidikan tentang pariwisata, dan pemberdayaan sosial ekonomi yang memungkinkan masyarakat di kawasan pariwisata Danau Toba dan sekitarnya menjadi lebih sejahtera.
“Ground breaking investasi tersebut rencananya akan dilaksanakan pada 28 September 2019, bertepatan sehari setelah hari Pariwisata Internasional,” ungkap Arief.