Selama Bulan Mei ini, jumlah wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) menurun hingga 50 persen. Apakah penyebabnya karena suhu politik yang masih panas pasca pemilih presiden ?.
Sebagian pendukung pasangan calon presiden nomor 02, masih melakukan demo di depan kantor Bawaslu. Suhu memanas pasca pilpres ini diprediksi mempengaruhi sektor pariwisata. Benarkah demikian ?
Menteri Pariwisata Arief Yahya membenarkan terjadi penurunan jumlah wistawan. Bahkan penurunan untuk wisnus dan wisman bisa mencapai 50 persen. Namun penyebabnya bukan karena suhu politik melainkan pada bulan Mei ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan.
Demikian penjelasan Arief Yahya kepada infobisnsi bersama media lainnya dalam acara buka puasa bersama di Gedung Sapta Pesona Jakarta Selasa (21/5).
Meskipun wisnus turun 50 persen saat bulan ramadhan. Tapi saat lebaran nanti diprediksi naik jadi 150 persen.
Menurutnya penurunan saat Ramadhan adalah hal yang biasa. Karena masyarakat lebih banyak fokus untuk banyak melakukan kegiatan ibadah di daerah tempat tinggalnya. Namun saat lebaran nanti, pasti akan terjadi peningkatan yang akan menutupi penurunan selama bulan Ramadhan.
Tapi sayangnya, peningkatan ini tidak berlaku dengan wisman. Menurut data wisman mengalami penurunan sebanyak 50 persen tanpa pengganti.
“Berbeda dengan wisnus, wisman drop 50 persen tanpa ada peningkatan di libur lebaran,” kata Arief Yahya.
Oleh karena itu Kemenpar setiap bulan Ramadhan memberikan paket wisata khusus di low season. Paket wisata tersebut diharapkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan saat low season.
“Kita buat program low season namanya hot deal. Ini untuk mengkompensansi saat Ramadhan dan lebaran,” kata Arief Yahya.
Penjualan paket wisata Hot Deals Kepulauan Riau (Kepri) adalah salah satu solusinya. Diharapkan paket ini bisa terjual hingga 1 juta paket. Target tersebut naik 42,85 persen dibanding dengan penjualan tahun lalu yang mencapai 700 ribu paket.