Jakarta, – Era digital dimulai sejak masuknya akses internet dan kemajuan teknologi. Hal ini dapat dilihat di sekeliling kita, banyak sekali perkembangan teknologi seperti gawai yang setiap saat mengeluarkan fitur-fitur baru sampai dengan munculnya akses ke platform-platform digital yang dapat mempermudah masyarakat, misalnya e-commerce, media sosial dan juga fintech.
Kemudahan tersebut justru harus dapat dimanfaatkan dengan tepat guna, seperti mengembangkan usaha dengan platform digital.
Oleh karena itu, Do-It mengundang Mikroforum, yakni forum yang menaungi UMKM se-Jabodetabek untuk menghadiri pelatihan penggunaan platform digital untuk mengembangkan usaha. Kegiatan tersebut sudah dilakukan pada Kamis (23/5)
Dalam pelatihan kali ini, pihak Do-It mendapati ternyata masih banyak pelaku UMKM yang belum paham betul untuk memanfaatkan platform digital untuk mengembangkan usahanya, seperti untuk pemasaran, marketplace, atau untuk mendapatkan bantuan permodalan.
“Saya baru tahu bahwa sebenarnya kita bisa memanfaatkan aplikasi-aplikasi dari internet untuk mengembangkan usaha, karena usaha catering saya juga segitu-segitu saja, abis ini mungkin saya akan coba promosi catering saya lewat online dan buat besarin usaha saya karena mentok di modal jadi gak berkembang dan baru tahu juga kita sekarang minjam uang buat modal cukup dari handphone saja jadi gak pusing-pusing lagi cari talangan modal”, ujar Aisyah, pemilik sebuah catering di Cibinong, yang mengikuti acara edukasi tersebut.
Menurut data yang dilansir dari Kementerian Koperasi dan UKM, hanya 4,6 juta dari sekitar 63 juta UMKM yang sudah masuk ke ranah online di Indonesia dan ini masih jauh dibandingkan target yang telah ditetapkan oleh pemerintah di tahun 2019, yakni 8 juta UMKM.
Selain itu, dalam Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2017, pemerintah menitikberatkan kegiatan literasi keuangan pada kelompok tertentu, salah satunya adalah UMKM. Hal tersebut mendorong Do-It untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan sektor produktif.
Selain itu, Do-It sebagai penyedia jasa layanan p2p lending juga mengedukasi pelaku UMKM untuk menggunakan fintech sebagai media alternatif untuk mendapatkan modal usaha.
Dalam acara tersebut, Okke, sebagai narasumber dari Do It, juga menekankan bahwa masih banyak orang masih belum dapat memanfaatkan kredit dari fintech dengan tepat guna, cenderung digunakan untuk keperluan konsumtif dibandingkan keperluan produktif.
Untuk diketahui, Do-It adalah perusahaan teknologi keuangan yang bergerak di bidang peer-to-peer lending, menghubungkan peminjam dengan pemberi pinjaman.
Memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam memberikan pinjaman produktif untuk mencapai kehidupan yang lebih baik, Do-It memanfaatkan teknologi Artificial Intelligence (AI) dan analisa Big Data dalam proses verifikasi data nasabah. Do-It resmi terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Jennifer selaku Founder dari Do-It menyampaikan, sebagai salah satu Fintech yang terdaftar dan diawasi oleh OJK berkomitmen penuh dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia.
“Kami mempunyai tujuan untuk membantu masyarakat dalam hal pembiayaan secara mikro, terutama UMKM agar bisa go digital, ” katanya.
Khairi/PR