Perbedaan visi, cemburu, konflik dan teknologi terbaru adalah penyebab utama hancurnya family business. Solusinya adalah tetap pertahankan nilai keluarga dan selalu cepat beradaptasi dengan kebutuhan yang ada.
Cemburu, perbedaan visi dan konflik adalah 3 penyebab utama yang bisa menghancurkan suatu family business (perusahaan keluarga-red) yang sudah sukses. Kini ada satu penyebab lagi, yang jika tidak diantisipasi maka akan membuat perusahaan tersebut siap-siap hancur. Teknologi adalah penyebab tersebut. Karena itu untuk bertahan lama maka diperlukan adaptasi yang cepat terhadap teknologi.
Kini, banyak perusahaan besar di Indonesia sudah sukses melakukan memindahkan tongkat estafet kepemimpinannya dari generasi pertama ke generasi kedua dan ketiga.
Keberhasilan tersebut disebabkan oleh generasi pertama yang selalu terbuka dengan masukan atau ide yang diberikan oleh generasi kedua dan ketiga.
Makanya tak heran jika sekarang ini beberapa perusahaan keluarga mengembangkan bisnis baru mulai dari perpanjangan bisnis yang sama maupun bisnis yang baru seperti membuat bisnis teknologi. Bahkan ada yang melakukan akuisisi terhadap start up yang berhubungan dengan bisnis mereka.
Demikian kesimpulan yang dikemukan oleh Djisman Simandjuntak Rektor Universitas Prasetiya Mulya dan Agus W Soehadi Dekan Sekolah Bisnis dan Ekonomi Universitas Prasetiya Mulya dalam seminar yang membahas family business dengan bertema Next Generation Embracing Technological Changes.
Lalu bagaimana caranya family business di Indonesia bisa bertahan bahkan masih mengibarkan bendera suksesnya hingga sekarang ?
Salman Subakat generasi kedua pemilik PT Paragon Technologi and Innovation sebagai salah satu pembicara utama memberikan tipsnya. Salah satu hal yang mesti diperhatikan oleh generasi kedua dalam mengelola family business adalah tetap menjalankan nilai-nilai luhur atau value perusahaan yang dibangun oleh generasi pertama alias orang tua mereka. Dan menganggap semua karyawan itu juga bagian dari keluarga mereka.
“ ketika ada perusahaan lain yang mengutamakan bisnisnya atau keluarganya. Kalau di perusahaan kami, bisnis dan keluarga adalah sama pentingnya, “ kata Chief Marketing Officer perusahaan kosmetik yang brand terkenalnya seperti Wardah, Make Over dan Emina.
Selain itu, sejak lama perusahaannya selalu merekrut pegawai baru dari generasi muda atau sekarang ini disebut milenial. Dengan harapannya para pegawai tersebut selalu berinovasi dengan sesuai dengan kacamata mereka termasuk di dalamnya untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat untuk menghasilkan produk hingga promosi produk tersebut.
Dalam acara seminar tersebut juga menghadirkan Pramodita Sharma, Professor & Daniel Clark Sanders Chair dalam bidang Entrepreneurship & Family Business (Bisnis Keluarga) di Grossman School of Business, Universitas Vermont, Amerika Serikat.
Selain itu, ada beberapa pembicara ternama yang mewakili family business seperti Noni Purnomo dari Blue Bird Group, dan Teresa Wibowo dari Kawan Lama Group.