Toyota Indonesia mulai bersiap mengembangkan produksi mobil hibrid yang merupakan bagian dari program pemerintah mengembangkan kendaraan terelekrifikasi (electrified vehicle/EV) atau mobil listrik pada 2025.
Presdir PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Andang Warih Tjahjono kepada Antara, di Jakarta, Rabu, membenarkan pada 2022 Toyota akan produksi mobil hibrid di Tanah Air.
“Itu sudah komitmen waktu pertemuan di Jepang,” kata Warih.
Pada pertemuan Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto dengan direksi Toyota Motor Corp, di Tokyo, Jepang, akhir Mei 2019, Deputy CEO TMC Susumu Matsuda mengatakan dalam upaya memasarkan kendaraan listriknya, Toyota juga akan fokus mengembangkan produksinya di Indonesia.
Namun, lanjut Warih, komitmen investasi Toyota sebesar 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun itu bukan hanya untuk pengembangan mobil hibrid, tapi penambahan investasi untuk bisnis Toyota secara grup di Indonesia.
“Seperti pada investasi tahap I (2014-2019) sebesar Rp20 triliun yang sudah terealisasi, investasi kali ini pun untuk periode 2019-2023 untuk grup Toyota, termasuk suplay chainnya,” kata Warih.
Untuk itu pihaknya tengah mempersiapkan diri dan mempelajari lebih detail hingga ke upstream terkait produksi mobil hibrid di Indonesia, terutama kesiapan pasokan baterai yang menjadi “nyawa” mobil hibrid maupun mobil terelektrifikasi lainnya.
Riza