Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengungkapkan persoalan tarif tiket pesawat memukul pertumbuhan ekonomi di sektor transportasi dan pergudangan pada triwulan kedua 2019.
“Tingginya harga tiket menjadi penyebab utama pertumbuhan ekonomi angkutan udara mengalami penurunan drastis,” ujar Tauhid Ahmad di Jakarta, Rabu.
Dia menjelaskan bahwa persoalan tersebut menyebabkan penurunan drastis pada angkutan udara yang kemudian memukul pertumbuhan ekonomi di sektor transportasi dan pergudangan.
“Dulu pada 2018 mencapai 8,70 persen namun sekarang hanya 5,78 persen. Jadi ada masalah di subsektor transportasi dan pergudangan,” katanya.
Penurunan drastis di angkutan udara merupakan kelanjutan dari penurunan pada triwulan pertama tahun ini.
Sebelumnya pada triwulan kedua 2018 angkutan udara bisa tumbuh 9,58 persen, ternyata pada triwulan tahun ini pertumbuhannya tercatat -13,77 persen.Dengan demikian polemik tingginya harga tiket pesawat ini efeknya berlarut-larut.
“Menurut saya pertumbuhan transportasi udara masih tetap negatif sampai sekarang. Walaupun ada lebaran dan sebagainya, karena tiket masih mahal,ternyata memang tidak menggerakkan sektor transportasi udara,” ujar Direktur Eksekutif Indef tersebut.
Nona/AN