Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Pemerintah Kota Semarang, menyelenggarakan kegiatan penjajakan pasar (market sounding) untuk menawarkan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) di Kota Semarang.
Direktur Perencanaan Infrastruktur BKPM Heldy Satrya Putera dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, mengatakan kegiatan itu dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang berasal dari perwakilan Kedutaan Besar Australia, Spanyol dan Slovakia, BUMN,perusahaan swasta nasional maupun asing, pelaku industri pengelolaan sampah, kontraktor, perbankan dan lembaga keuangan, konsultan serta asosiasi bisnis terkait.
Beberapa perusahaan yang hadir antara lain General Electric, Itochu Corporation, PT. Siemens Indonesia, Samsung C&T Corporation, Fortum, PT Nusantara Infrastructure Tbk, PT. Tractebel Engineering Indonesia, Adaro Power, Marubeni, LEN Industri, Posco E&C, Sumitomo Corp., JICA, PT PP Energi, PT. Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya dan PT Shanghai Electric Power Construction.
Heldy Satrya Putera menyampaikan berdasarkan dokumen Outline Business Case (OBC), Pemerintah Kota Semarang menekankan outcome proyek pada pengelolaan sampah kota, sehingga membuka kesempatan penggunaan teknologi selain Waste to Energy selama memenuhi ruang lingkup spesifikasi output dan persyaratan minimum yang telah disepakati.
“Total investasi yang dibutuhkan akan bergantung pada jenis teknologi yang ditawarkan oleh perusahaan, pada saat pengajuan proposal dokumen penawaran lelang. Untuk mekanisme pengembalian investasi, dapat menggunakan ‘tipping fee’ dengan indikasi kemampuan kapasitas fiskal Pemkot Semarang, yaitu sebesar Rp100-Rp150 miliar per tahun,” jelasnya.
Nona K