Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengaku khawatir aksi demonstrasi yang digelar kalangan mahasiswa di kawasan Gejayan, Sleman, dapat mengganggu iklim investasi di daerah ini.
“Kami merasa sangat prihatin dan mengkawatirkan akan terciptanya imej yang kurang baik terhadap dunia investasi di DIY,” kata Ketua Umum HIPMI DIY Teddy Ghani Karim melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin.
Teddy mengatakan, meski hingga saat ini aksi turun ke jalan itu belum berdampak langsung terhadap investasi, namun apabila gelombang demonstrasi terus berlanjut, tidak menutup kemungkinan para investor yang sebelumnya ingin berinvestasi di DIY memilih mengurungkan niatnya.
Pemda DIY, kata dia, saat ini sedang menggalakkan investasi masuk ke DIY dan didukung dengan penerbitan peraturan daerah tentang investasi. Namun, untuk menarik investasi dibutuhkan kondisi sosial politik yang kondusif.
“Tapi bila gelombang demonstrasi terus menerus dan sudah mengarah pada tindakan anarkis, maka saya pikir akan berdampak pada investasi yang akan masuk ke DIY,” kata dia.
Teddy mengklaim aksi yang dilakukan oleh mahasiswa di Yogyakarta sedikit banyak telah mengganggu putaran ekonomi di DIY, apalagi aksi itu memakai kawasan Jalan Gejayan sebagai pusat titik demonstrasi mereka.
Edgar/AN