Bio Farma siap mengembangkan produksi varian vaksin serta melakukan ekspansi pasar ke Afrika dan beberapa negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dengan membangun beberapa infrastruktur penunjang produksi.
“Program vaksinasi berupaya untuk menghapuskan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin serta untuk mendukung pencapaian Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) nomor 3, yaitu tentang kesehatan universal, di mana semua anak dan balita dan orang dewasa harus mendapatkan vaksin dengan mudah,” kata Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir dalam penandatanganan kredit investasi di Hotel Borobudur di Jakarta, Kamis.
Oleh karena itu, Bio Farma perlu meningkatkan kapasitas produksinya, baik untuk produk yang sudah ada maupun untuk produk baru Bio Farma.
Untuk membangun fasilitas penunjang produksi maka Bio Farma mendapatkan kredit investasi sindikasi dari tujuh perbankan nasional, BNI, BRI, Bank Mandiri, BNI Syariah, BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan Indonesia Eximbank.
Bio Farma mendapakan kredit Rp2,25 triliun yang terbagi dengan skema konvensional Rp1,65 triliun dan skema nonkonvensional Rp600 miliar, yang diresmikan dalam upacara penandatanganan di Jakarta pada Kamis.
Edgar/Ant