Jakarta – Tantangan dinamika ekonomi global sedang dihadapi oleh seluruh negara, termasuk Indonesia. Ketidakpastian kondisi global yang masih terjadi dalam beberapa tahun terakhir telah berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap perusahaan maupun investor di pasar finansial dalam hal menentukan arah strategi kedepannya.
Pertama, faktor perang dagang menjadi yang paling sulit untuk diprediksi karena sangat bergantung pada kesepakatan AS dan China. Dampak dari perang dagang yang bergulir sejak tahun 2018 itu semakin terlihat pada geliat perekonomian dunia, terutama pada kegiatan-kegiatan industri manufaktur.
Kedua, arah kebijakan suku bunga AS menjadi salah satu penentu apakah momentum pelemahan ekonomi dunia terus berlanjut atau berbalik pada tahun 2020 nanti. Kekhawatiran tentang ketidakpastian serta perlambatan ekonomi pun semakin terkonfirmasi oleh penurunan angka proyeksi pertumbuhan ekonomi. Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) baru saja memutuskan untuk memangkas proyeksi pertumbuhan global menjadi 2,9% pada tahun ini, turun dari perkiraan sebelumnya 3,2%. Demikian halnya untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia, yaitu menjadi hanya 5% untuk tahun 2019 dan 2020.
Namun demikian, di tengah situasi ekonomi global yang dinamis, Indonesia masih mampu mencatat arus modal masuk yang positif baik di pasar saham maupun obligasi. Selain itu, dengan pengelolaan fiskal dan moneter yang baik, Indonesia masih mampu mengalami kenaikan peringkat utang (rating) menjadi BBB dari BBB- berdasarkan evaluasi S&P Global Ratings pada Mei 2019 lalu. Walaupun beberapa negara lain seperti, Brazil, Turki dan Meksiko justru mengalami penurunan rating.
Melihat kondisi tersebut serta dalam rangka menyambut serta mendukung pertumbuhan perekonomian Indonesia dengan penuh harapan baru pada kepemimpinan periode kedua Presiden Joko Widodo, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) memandang perlu untuk menyelenggarakan acara CEO Networking 2019 yang bertemakan “Embracing the Opportunities in Dynamic Global Economy” dalam rangkaian HUT ke-42 Tahun Pasar Modal Indonesia bagi CEO dari Stakeholders di Pasar Modal Indonesia.
Acara yang akan menghadirkan pembicara dari pemerintah akan bertemu langsung dengan CEO dari Stakeholders di Pasar Modal Indonesia yaitu Perusahaan Tercatat, Anggota Bursa, Perusahaan Binaan IDXIncubator, Bank Kustodian, Manajer Investasi, Selling Agent serta perwakilan Asosiasi, Investor Institusi, dan Stakeholders Pasar Modal Indonesia lainnya, yang akan diselenggarakan pada hari Kamis (31/10) di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Jakarta.
Acara CEO Networking 2019 ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan wawasan para peserta dari Stakeholders Pasar Modal Indonesia untuk dapat bersinergi dalam mengantisipasi potensi perlambatan ekonomi yang berdampak pada iklim bisnis di Indonesia.
Pada akhirnya, acara ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi para CEO dalam memanfaatkan peluang yang ada di tengah dinamika ekonomi global dalam mendukung kegiatan usaha perusahaan dan secara berkesinambungan mendukung kemajuan Pasar Modal Indonesia.
Acara CEO Networking 2019 dibuka dengan Welcoming Speech sekaligus laporan kegiatan oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi. Acara dilanjutkan dengan Talk Show yang menghadirkan beberapa narasumber, yaitu; Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati dengan tema “Outlook Indonesia Tahun 2020 dan Penguatan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Tengah Dinamika Ekonomi Global”, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dengan tema “Strategi Penguatan Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi Global” dan, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Wimboh Santoso dengan tema “Strategi Penguatan Stabilitas Industri Jasa Keuangan di Tengah Dinamika Ekonomi Global”. Sesi Talk Show ini dimoderatori oleh Ade Mulya.
Kemudian acara dilanjutkan dengan Leadership Wisdom Session dengan pembicara seorang Prominent Leader & Financial Expert Agus D. W. Martowardojo yang akan berbagi pengalaman mengenai leadership wisdom untuk para CEO dan bagi regulator dalam mengambil kebijakan. Sesi Leadership Wisdom Session ini juga dimoderatori oleh Ade Mulya.
Masih dalam rangkaian acara CEO Networking 2019, pada siang harinya diadakan Inspiring Luncheon dengan menghadirkan tokoh CEO Perusahaan Tercatat perbankan Jahja Setiaadmadja yang menceritakan Success Story PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) agar dapat menjadi inspirasi, serta memicu para CEO Perusahaan Tercatat lainnya untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan dengan tetap menerapkan Good Corporate Governance. Acara CEO Networking 2019 ditutup dengan sesi diskusi, foto sesi dan pemberian tanda apresiasi kepada pengisi acara.
Dengan semakin meningkatnya sinergi antar CEO dari Stakeholders Pasar Modal Indonesia, diharapkan dapat mendukung akselerasi pertumbuhan Pasar Modal Indonesia. Ke depannya, Pasar Modal Indonesia dapat semakin menjadi cerminan maupun tolak ukur bagi kemajuan perekonomian Indonesia.
Rino