Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo hadir dalam rapat kerja perdana dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks DPR/MPR Senayan, Jakarta, Selasa, guna memaparkan program Kementerian Pertanian di bawah pimpinannya.
Syahrul menjelaskan dalam 100 hari kerja, ia memfokuskan perbaikan data pangan, mengingat data merupakan pijakan utama untuk mengambil keputusan yang tepat dalam mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan produktivitas pertanian.
“Seperti apa pergerakan pertanian di daerah dan berfungsinya alsintan dapat dimonitor. Saya berharap nanti Januari-Februari nanti, saya sudah bisa melapor bahwa 267 juta orang itu sumber pangannya kita dapat dari mana. Kita pun tahu daerah mana yang masih bisa ditanam dan kapan akan terjadi panen,” kata Syahrul.
Keseriusan dalam membenahi data pangan, kata Syahrul, dibuktikan melalui kedatangannya menemui Kepala BPS Suharyanto dan Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil pada pekan sebelumnya.
Untuk menghasilkan data yang akurat, Kementan bersama BPS dan lembaga/kementerian terkait dalam waktu dekat ini membangun sistem untuk melakukan pencitraan satelit dengan resonansi tinggi dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence) lewat teknologi robotik.