Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia relatif stabil di tengah ketidakpastian global tahun ini yang tercermin dari angka pertumbuhan ekonomi.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia masih relatif stabil di atas 5 persen. Sementara negara tetangga kita Singapura itu sempat mengalami pertumbuhan negatif, terakhir hanya 0,1 persen. Vietnam masih cukup tinggi meskipun juga terjadi pelemahan dikit,” kata Menkeu
Pada kesempatan tersebut, Menkeu memaparkan perekonomian dunia mengalami tekanan cukup berat, yang terlihat dari revisi proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2019 yang turun sekitar 0,7 persen, dari proyeksi 3,7 persen menjadi hanya 3 persen.
Menkeu menjelaskan, menurut International Monetary Fund (IMF), pertumbuhan ekonomi dunia 3 persen itu sudah masuk resesi dunia. Meskipun kalau definisi resesi ekonomi masing-masing negara adalah dua kali kontraksi dari resesi ekonominya.
Selain itu, lanjut Sri Mulyani, perdagangan global juga mengalami tekanan yang sangat keras, karena adanya perang dagang antara negara-negara besar, yakni Amerika Serikat, Eropa dan China.
Dengan demikian, pertumbuhan volume perdagangan dunia 2019 hanya 1,1 persen, di mana hal ini menjadi pertumbuhan perdagangan global yang terlemah sejak sebelum krisis hampir 10 tahun yang lalu.
“Risiko global yang perlu kita waspadai adalah perang dagang yang walaupun sering muncul berita kemungkinan akan ada negosiasi, namun dia masih menyelimuti ketidakpastian global,” ujar dia.
Jika melihat pertumbuhan ekonomi di banyak negara, lanjut Sri Mulyani, beberapa mengalami penurunan, bahkan Amerika Serikat yang termasuk dalam kategori kuat dari sisi pertumbuhan ekonomi, tak terelakkan mengalami perlambatan akibat kondisi tersebut.
Jerman bahkan mengalami pertumbuhan negatif, meskipun terakhir hanya tumbuh 0,4 persen. Sementara Tiongkok yang biasanya tumbuh 7 persen, diperkirakan hanya akan mencapai pertumbuhan 5,5 persen hingga akhir 2019. Eropa, Inggris, Jepang dan India bahkan merosot tajam di kisaran 5 persen. Thailand juga terpengaruh, Filipina juga begitu.