Demi meningkatkan pangsa pasar barunya, pedagang pasar dan pelaku usaha mikro kecil dan menegah (UMKM ) di Kota Medan Provinsi Sumatera Utara sudah memiliki warung di dunia digital. Mereka kini memiliki warung di marketplace. Perkembangan yang baik ini karena didukung penuholeh Relawan Pandu Digital yang dimotori oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Hujan mengguyur hampir setiap hari di Kota Medan selama berlangsungnya Grebeg Pasar UMKM Go Online. Itupun tak cukup menyurutkan Relawan Pandu Digital untuk memandu para pedagang memiliki toko online di marketplace. Semangat ini membuahkan hasil yang cukup baik, dimana dalam dua belas hari digelar, lebih dari 2000 pedagang pasar di Kota Medan telah memilki toko digital.
Berlangsung sejak Selasa (22/10) Grebeg Pasar UMKM Go Online menyambangi para pedagang di Pasar Sambu, Pasar Ikan, Pasar Gambir, Pasar Ramai, Pasar Pusat, dan berbagai pusat UMKM lainnya hingga Senin (4/11). Satu per satu pedagang akan dipandu hingga dapat berjualan secara online di marketplace.
Menemani para Relawan Pandu Digital di Pasar Pusat pada Senin (4/11), Sumarno Kasubdit Pengembangan Ekonomi Digital (Ekodig) Kementerian Kominfo RI memberikan semangat. Menurutnya yang telah usaha para relawan untuk memberikan sosialisasi, edukasi dan pendampingan ini merupakan amanat negara untuk para pelaku UMKM.
“Di hari terakhir ini mari kita bersyukur dan tetap semangat. Meski banyak kendala, namun apa yang sekarang kita lakukan adalah amanat negara agar para pedagang bisa mendapatkan penghasilan yang lebih banyak. Dengan platform digital pedagang bisa berjualan lintas daerah lintas pulau,” tutur Sumarno.
Sebagai target dan sasaran, para pedagang pun merasakan manfaat atas acara ini. Maria salah seorang pedagang peralatan rumah tangga di Pasar Gambir mengucapkan terimakasih kini ia sudah bisa berjualan di marketplace setelah hanya mengandalkan media sosial.
“Kami berdagang apa saja caranya kita pakai. Kemarin coba-coba pakai wa (aplikasi pesan isntant). Sekarang sudah ada di shopee toko kami, jadi tinggal upload foto-foto produk sekali saja, tidak perlu setiap hari pasang di foto profil seperti di aplikasi media sosial ataupun pesan instant,” terang Maria.
Begitupun Ida Ratu yang menjajakan barang-barang kebutuhan bayi (baby shop) di Pasar Petisah. Bersyukur dengan adanya Grebeg Pasar kini ia punya peluang untuk meningkatkan penjualan lewat jalur digital setelah dipandu oleh para relawan.
“Saya sudah lama ingin berjualan di bukalapak, karena sekarang sudah zamannya digital. Semoga saya sukses (berdagang) di marketplace,” ucap Ida berdoa.
Kominfo telah menjalin kerjasama dengan shopee, tokopedia dan bukalapak untuk menyukseskan Grebeg Pasar UMKM Go Online. Kerjasama ini berguna agar para pedagang UMKM yang terjaring selama Grebeg Pasar mendapat perhatian khusus berupa pendampingan lanjutan setelah mereka onboarding ke marketplace.
Bukan itu saja, marketplace lain yang sedang dikembangkan di daerah juga diajak bergabung dalam acara ini.
“Kami memberikan kesempatan dan dukungan kepada marketplace lokal untuk bersama-sama membangun pasar digital di daerah masing-masing. Untuk itu setiap Grebeg Pasar kami selalu mengajak aplikasi-aplikasi lokal untuk berkembang bersama, maju bersama membangun sumberdaya lokal agar bisa bersaing di kancah nasional, bahkan internasional kalau perlu.” ungkap Puti Adella Elvina Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan Kominfo RI.
Grebeg Pasar UMKM Go Online telah diselenggarakan di beberapa kota. Di tiap kota terdapat 24 Relawan Pandu Digital yang akan memberikan sosialisasi dan edukasi pentingnya berjualan di marketplace. Selama dua belas hari di setidaknya enam pasar, para relawan akan door-to-door menghampiri para pelaku UMKM di pasar-pasar untuk mendampingi mereka membuka toko online di marketplace sesuai pilihan masing-masing.