Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai bahwa penyederhanaan jabatan eselon menjadi dua level dapat mempercepat pengambilan keputusan dan tindakan administrasi pemerintahan.
“Gagasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memangkas eselon tentunya akan positif bagi percepatan investasi di dalam negeri, administrasi yang njelimet juga bisa menjadi lebih cepat,” ujar Peneliti Indef Rusli Abdullah ketika dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ia menambahkan bahwa dengan birokrasi yang bisa lebih cepat maka diharapkan dapat mendongkrak daya saing Indonesia. “Daya saing kita turun, dampaknya akan terasa terhadap investasi di dalam negeri,” ucapnya.
Ia menyampaikan Forum Ekonomi Dunia (WEF) mengeluarkan Indeks Daya Saing Global (GCI) tahun 2019 yang menempatkan Indonesia di ranking 50. Laporan itu menyebutkan Indonesia mengumpulkan skor 64,6 atau turun tipis 0,3 dibandingkan tahun lalu.
Ia berharap penyederhanaan eselon di setiap kementerian segera direspon karena memiliki dampak yang baik ke depannya bagi birokrasi di Indonesia.