Kepala Perwakilan Bank Indonesia Singapura Ramdhan Deny mengatakan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan untuk bisa memasarkan produknya hingga menembus pasar internasional.
Ramdhan menuturkan jika pelaku usaha sudah bisa memasuki pasar global khususnya Singapura maka akan memberi nilai tambah tersendiri bagi pengusaha UMKM tersebut.
“Singapura merupakan tempat berkumpulnya pembeli internasional,” katanya dalam seminar FESyar Indonesia 2019 di Grand City, Surabaya, Jumat.
Ia menyebutkan harga yang ditawarkan oleh para pelaku UMKM Indonesia masih dinilai kurang kompetitif dibandingkan produk serupa dari kawasan Asia.
“Tantangan kedua yaitu kelengkapan dari detail informasi pada produk belum sesuai dengan standar internasional,” ujarnya.
Selanjutnya, penjajakan minat dan peluang pembeli potensial sebagai tindak lanjut partisipasi dalam ajang promosi investasi yang diselenggarakan dinilai masih kurang.
Tak hanya itu, pelaku UMKM juga membutuhkan peran dan dukungan yang besar dari regulator untuk mendorong percepatan ekspor produk mereka sehingga bisa menembus pasar global.
“Diperlukan juga dukungan agregator dari pihak eksportir dan importir untuk percepatan ekspor produk UMKM ke pasar internasional itu,” katanya.
Selain itu, masyarakat pelaku UMKM juga diharapkan memiliki produk yang unik, bagus, berkualitas, serta rajin untuk mengikuti pameran, rutin melakukan komunikasi dengan pembeli, dan bersabar untuk bisa melewati setiap prosesnya.