Peneliti Center for Indonesian Policy Studies, Galuh Octania menilai kebijakan yang mengarah kepada proteksi perdagangan ke depannya dapat menghambat kinerja perekonomian nasional serta bisa juga menghambat masuknya investasi ke dalam negeri.
“Kalau pemerintah memberikan pembatasan terhadap impor yang berlebihan, tidak hanya akan berdampak pada kerugian yang dirasakan oleh negara eksportir, tetapi dapat menghambat pertumbuhan investasi di dalam negeri,” kata Galuh Octania di Jakarta, Jumat.
Menurut Galuh, pembatasan terhadap impor secara berlebihan akan mengakibatkan birokrasi yang panjang serta memakan waktu lama.
Selain itu, ujar dia, hal tersebut juga mengakibatkan pembatasan kuota dan perizinan, serta penentuan waktu impor dan hambatan nontarif lainnya akan membawa dampak negatif bagi investasi dan nilai ekspor.
Kinerja investasi dan ekspor Indonesia, lanjutnya, pada akhirnya akan mempengaruhi perekonomian Indonesia secara agregat. “Saat ini banyak produk Indonesia membutuhkan bahan baku yang tidak dapat disediakan oleh dalam negeri sehingga butuh melewati impor,” Galuh