Infobisnis.id – Pengusaha dan produsen tahu di Kabupaten Aceh Timur mengaku lebih memilih menggunakan kedelai impor dari pada kedelai hasil produksi lokal, alasannya kedelai impor lebih bersih.
“Kedelai impor mudah didapatkan dibandingkan kedelai lokal,” kata Muhammad Nasir (40) pengusaha tahu di Desa Pulo Blang Kecamatan Darul Ihsan Kabupaten Aceh Timur, Sabtu.
Dia menjelaskan selama ini dirinya sulit mendapatkan bahan baku kedelai hasil produksi lokal, sehingga terpaksa harus menggunakan kedelai impor meskipun dengan harga lebih mahal dibadingkan kedelai lokal.
“Kedelai impor lebih bersih dan tidak berpasir walaupun harganya Rp350 ribu per karung yang isinya 50 kilogram,” katanya.
Dia menyebutkan rata-rata hasil bumi kedelai lokal dijual dalam kondisi yang belum benar-benar kering, bahkan ada yang kotor bercampur dengan pasir. Sehingga kedelai lokal sulit didapatkan yang bersih.
“Sekarang ini kendalanya adalah petani kedelai terlalu terburu-buru dalam menjual hasil buminya ke pasar, sebenarnya secara kualitas tidak jauh berbeda dengan kedelai impor,” katanya.
Nasir mengatakan bahwa setiap sekali produksi pihaknya membutuhkan empat karung kedelai, dengan kapasitas karung berukuran 50 kilogram per karung.