Kementerian Pertanian mengoptimalkan program “Rural Empowerment and Agricultural Development Scalling Up Innitiative (READSI)” di daerah untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Program (READSI) ini memberdayakan penyuluh dan petani. Inti tujuannya untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi .
Melalui program itu diharapkan petani dan penyuluh di lokasi kegiatan READSI bisa meningkat kapasitasnya sehingga mampu mengelola lahannya dengan lebih baik.
Meski demikian, program READSI akan berjalan jika dana talangan di daerah berjalan dengan baik. Pasalnya, program itu merupakan program kerja sama antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian Pertanian dengan Fund for Agricultural Development (IFAD) atau badan keuangan atau dana internasional untuk pengembangan pertanian.
Dengan dukungan di tingkat daerah itu, maka program tersebut bisa dirasakan manfaatnya secara menyeluruh oleh petani dan penyuluh.
“Karena ini bantuan dari luar negeri, daerah harus melakukan ‘refinancing’ artinya daerah menyediakan dulu anggaran talangan. Semakin proses ‘reimbursing’ (penggantian biaya) cepat maka dana talangan akan cepat kembali,” kata dia.