Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto menyampaikan bahwa perjanjian perdagangan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) menjadi salah satu prioritas kerja pada 2020.
“2020 kita akan finalisasi RCEP, yang telah disepakati di Bangkok, Thailand. Sangat prioritas, karena RCEP ini berpengaruh sangat besar di dunia usaha, terutama pasar Asean,” ujar Menteri Agus usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan terdapat 15 negara peserta RCEP yang terdiri dari 10 negara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) beserta lima mitranya yakni China, Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Selandia Baru menyepakati negosiasi berbasis teks (text-based negotiations) yang memuat pokok-pokok pengaturan serta hak dan kewajiban dalam RCEP.
Selain itu, lanjut dia, proses negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (IEU-CEPA) juga menjadi perhatian pemerintah ke depannya.
Dalam IEU-CEPA, lanjut dia, kelapa sawit akan menjadi salah satu perhatian di dalamnya untuk dinegosiasikan dengan Uni Eropa.
“Sawit adalah salah satu komoditas yang sangat berpengaruh terhadap devisa kita. Jadi harus ada, nanti dicari solusi terbaik,” kata Mendag.
Namun Mendag belum dapat memastikan waktu mengenai IEU-CEPA bakal rampung. Negosiasi perdagangan dengan negara-negara Eropa itu diperkirakan masih membutuhkan waktu lama.