Tren industri co-living punya prospek bisnis yang cukup menjanjikan, khususnya residensial dengan harga di bawah Rp800 juta dan memiliki pendapatan berulang atau tetap, seperti passive income setiap bulannya.
Tren tersebut dinilai bagus karena backlog atau defisit ketersediaan akan tempat tinggal/rumah mencapai 300-400 ribu unit per tahun. Sehingga, menurutnya kebutuhan masyarakat akan hunian seperti hotel maupun properti berkonsep co-living masih sangat besar. (Foto: Infobisnis.id/Rahmat Herlambang)