Petrokimia Gresik, perusahaan solusi agroindustri anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), meluncurkan pupuk retail komersil NPK Petro Ningrat serta kantong pupuk nonsubsidi dengan desain baru di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa peluncuran produk tersebut sebagai bagian dari upaya perusahaan yang saat ini sedang melakukan transformasi bisnis dengan sasaran untuk memperluas pangsa pasar dan menjadi pemain utama di sektor retail komersil.
“Kami ingin memperkuat barisan produk komersil kami, dimana saat ini Petrokimia Gresik baru menguasai sekitar 10-15 persen pangsa pasar pupuk NPK retail komersil di Indonesia,” kata Rahmad, saat menggelar konferensi pers di kawasan wisata Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Minggu malam.
Ia mengatakan upaya memperkuat pasar retail komersil adalah strategi Petrokimia Gresik untuk menghadapi kemungkinan berubahnya kebijakan pemerintah, di mana wacana pengalihan subsidi pupuk semakin kuat, sehingga Petrokimia Gresik harus siap bersaing di pasar komersil.
“Kami adalah produsen pupuk NPK pertama, terbesar, dan berpengalaman di Indonesia. Sejak tahun 2000 hingga kini telah memiliki 8 unit pabrik NPK dengan kapasitas produksi 2,7 juta ton per tahun,” ujar Rahmad.
Adapun pupuk yang diluncurkan, kata dia, adalah NPK Petro Ningrat 12-11-20 dengan kemasan 20 kg. Pupuk tersebut secara spesifik diperuntukkan bagi tanaman perkebunan, hortikultura, dan umbi, seperti tembakau, kentang, cabai, bawang merah, tomat, serta buah-buahan.