Astra Infra, terus bergerak cepat. Salah satu anak perusahaan PT Astra International Tbk ini menargetkan pada Desember ini siap operasional tol Kunciran-Serpong.
Perusahaan yang kini dipimpin oleh Djap Tet Fa ini masih fokus untuk menggarap jalan tol di pulau Jawa. Menurutnya dari segi bisnis trans Jawa sangat menjanjikan. Itu pula yang diamanatkan oleh Astra International.
Karena itu, tak heran jika Astra Infra ingin gerak cepat menyelesaikan proyek yang ada dan ingin menggarap proyek jalan tol yang lainnya.
Nah pada Desember ini proyek Jalan tol yang siap digunakan dan diresmikan adalah proyek pembangunan jalan tol Kunciran-Serpong telah rampung. Bahkan menurutnya sejak Oktober 2019 lalu jalan tol ini sudah layak digunakan.
“Tol Kunciran – Serpong pada 30 September 2019 sudah selesai 100 persen konstruksinya dan sudah dicek BPPT dan Binamarga,”CEO Astra Infra, Djap Tet Fa, di acara Workshop Wartawan di Menara Astra, Jakarta, Senin (25/11).
Jalan tol ini memiliki panjang jalan 11,2 km dan diprediksi akan memudahkan masyarakat yang di daerah sekitarnya. “Targetnya akhir bulan ini, kalau tidak awal bulan depan rencananya akan diresmikan oleh Presiden Jokowi,” kata).
Setelah diresmikan, Djap Tet Fa memastikan jalan tol yang menghubungkan antara tol BSD dengan tol Jakarta-Tangerang ini akan langsung beroperasi untuk menunjang aktivitas di perayaan Natal dan tahun baru.
Sekedar informasi saja, sebelumnya, pengerjaan proyek ini sempat terkendala masalah pembebasan lahan. “Sebenarnya kami menang tender sudah sejak 2007 kalau gak salah. Ini proyeknya lama, karena terkendala pembebasan lahan,” tutupnya.
Jalan Tol Kunciran–Serpong adalah jalan tol yang merupakan bagian dari jaringan JORR 2 yang akan menghubungkan Bandara Soekarno-Hatta hingga Cibitung.
Jaringan Tol ini berfungsi memecah lalu lintas yang saat ini menumpuk di dalam kota Jakarta, maupun di JORR.
Selain tol Kunciran-Serpong, ada lima jalan tol lagi yang dikelola oleh sayap bisnis infrastruktur PT Astra International Tbk ini. Lima tol tersebut seluruhnya telah beroperasi, yaitu Tangerang-Merak 72,4 km, Cikopo-Palimanan 116,8 km, Semarang-Solo 72,6 km, Jombang-Mojokerto 40,5 km dan Surabaya-Mojokerto 36,3 km.