Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP Hipmi) Mardani H. Maming menyatakan dukungannya atas rencana Menteri BUMN Erick Thohir mengkaji anak-cucu usaha BUMN karena kehadiran mereka yang menggurita, menjadi sumber pemborosan dan membuat daya saing BUMN melemah.
“Maka kita usul, tawarkan saja ke swasta. Di-tender ke swasta,” katanya dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Maming menjelaskan rantai pasok (supply chain) BUMN saat ini dimonopoli oleh anak dan cucu usaha BUMN itu sendiri. Ia bahkan menyebut satu BUMN bisa memiliki puluhan bahkan ratusan anak dan cucu.
Akibat monopoli dari hulu ke hilir ini, rantai pasok BUMN tidak efisien dan menjadi ajang pemborosan baru karena proses pengadaan di BUMN menjadi sangat panjang.
“Memang akhirnya, pengadaan itu diserahkan ke swasta. Tapi panjang. Sebab melalui anak dan cucu-cucu usahanya. Kenapa tidak langsung mother company-nya saja yang langsung tender ke swasta,” katanya.
Dengan ditawarkan ke swasta, Maming menilai akan terjadi persaingan yang ketat di pihak vendor atau calon pemasok.
Dengan demikian, BUMN akan mendapatkan harga yang kompetitif dan kualitas barang dan jasa yang bagus pula.