Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menawarkan proyek dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) yakni pembangunan jaringan utilitas terpadu (JUT) dan jalan lingkar selatan (JLS) di Kabupaten Badung, Bali, senilai total Rp9,025 triliun.
Proyek JUT Badung diprediksi membutuhkan biaya Rp1,055 triliun dan proyek JLS memerlukan Rp7,97 triliun.
Direktur Perencanaan Infrastruktur BPKM Heldy Satrya Putera dalam rilis di Jakarta, Kamis, mengatakan pembangunan proyek JUT dan JLS itu akan mewujudkan peningkatan daya saing sektor pariwisata di Kabupaten Badung.
Selain itu, pembangunan JUT ini menjadi proyek utilitas terpadu pertama di Indonesia yang akan dikembangkan melalui skema KPBU.
“Dengan terealisasinya proyek ini diharapkan dapat meningkatkan estetika dan kenyamanan wisatawan serta mempermudah pemeliharaan fasilitas umum melalui penataan jaringan utilitas seperti jaringan listrik, telekomunikasi, dan air bersih di kawasan Badung. Sedangkan, proyek JLS bertujuan menumbuhkan daya tarik wisata baru melalui pembangunan alternatif jalan menuju kawasan-kawasan pariwisata di selatan Badung,” katanya.
Bupati Kabupaten Badung I Nyoman Giri Prasta mengatakan Proyek JLS Kabupaten Badung telah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Semesta Berencana Kabupaten Badung tahun 2016-2021.
Prasta mengatakan Badung merupakan pintu gerbang pariwisata Pulau Dewata serta menjadi tujuan meeting, incentive, conference, dan exhibition (MICE) internasional, sehingga diperlukan dukungan infrastruktur yang memadai dan berstandar internasional.