Info Bisnis id
No Result
View All Result
Monday, June 30, 2025
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
Subscribe
Info Bisnis id
  • Investasi
  • Home
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • teknologi
  • lifestyle
  • otomotif
  • tips
  • persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi
No Result
View All Result
Info Bisnis id
No Result
View All Result
Home News

Hadapi Banjir Ibu Kota Dibutuhkan Langkah Ekstrim & Radikal

by Rizki Meirino
January 4, 2020
0
Sinergi BUMN Ringankan Derita Korban Banjir di Kabupaten Lebak Banten
165
SHARES
2.1k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Infobisnis.id – Hujan yang mengguyur Ibu Kota di awal tahun ini dikategorikan sebagai curah hujan terkestrim selama 186 tahun terakhir. Akibatnya banjir di sejumlah daerah di Jakarta, Tangerang, Bekasi, Depok dan sekitarnya.

Bahkan banjir, kali ini bukan hanya terjadi di kawasan perumahan kumuh dan padat penduduk, tetapi juga terjadi di kawasan permukiman menenangah elite.

Dani Muttaqin, Ketua IAP DKI Jakarta, berpandangan bahwa ancaman curah hujan yang ekstrim perlu dihadapi dengan penanganan yang ekstrim dan radikal pula.

Untuk menyelesaikan permasalahan banjir Ibu Kota kapasitas penanganan banjir saat ini belum memadai, padahal curah hujan ekstrim di awal tahun 2020 kemarin adalah the new normal (standar baru) yang tidak mustahil akan terjadi dalam periode waktu dekat dimasa mendatang yang salah satunya diakibatkan fenomena perubahan iklim dan tekanan penduduk yang semakin menguat di kawasan Metropolitan Jabodetabek.

R (risk) = H (hazard) . V (vulnerability) / C (capacity)

Secara akademis, resiko bencana (R) bergantung pada besarnya ancaman (H) dan kerentanan (V) yang berbanding terbalik dengan kapasitas, baik kapasitas struktur, non-struktur, maupun regulasi maupun tata kelola (C).

Dengan semakin tingginya ancaman bencana lewat curah hujan yang semakin ekstrim dan kerentanan wilajah Jakarta yang berada dibawah permukaan laut, maka kapasitas penanggulangan harus semakin besar.

“Perlu ada peningkatan kapasitas penanganan bencana yang ekstrim dan radikal untuk menanggulangi banjir di Jakarta”, ujar Dani dalam keterangan tertulisnya. Adapun yang dimaksud dengan kapasitas penanganan bencana ialah mencakup penanganan struktur, nonstruktur, regulasi dan tata kelola.

Dari kajian IAP DKI sebagai organisasi profesi perencana kota, langkah ekstrim yang diperlukan untuk meningkatan kapasitas penanggulangan banjir antara lain:

Di bagian hulu, pembangunan waduk Ciawi dan waduk Sukamahi dengan kapasitas 6,45 juta m3 dan 1,65 juta m3. Total kapasitas kedua waduk tersebut baru bisa menampung sekitar 30% aliran air yang mengarah ke Jakarta sehingga masih dibutuhkan adanya tambahan pembuatan sumur resapan. Untuk meresapkan sisa air dari hulu dibutuhkan sekitar ±192.513 buah sumur resapan.

Pembangunan sumur resapan sebanyak itu diperkirakan memerlukan luas permukaan sebesar 76 Ha yang dapat menggunakan lahan-lahan kosong, sempadan ataupun halaman bangunan fasos fasum di bagian hulu Jakarta.

Di bagian tengah dan hilir, pembangunan Sodetan Sungai Ciliwung dari Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) mutlak harus segera dilakukan, agar aliran air di Sungai Ciliwung dapat terpecah mengalir ke KBT. Sehingga aliran sungai dari Ciliwung bisa bergerak ke barat dan timur, tidak menumpuk dan terhenti di bagian tengah.

Di bagian tengah juga, sistem dan kapasitas drainase yang ada di Jakarta sudah tidak memadai lagi, karena itu harus ada water management system yang handal dan optimal. Semua drainase baik saluran drainase mikro lingkungan maupun drainase makro harus dibenahi sehingga terkoneksi dan dapat berfungsi dengan baik.

Dani mengingatkan pentingnya water management system untuk mengalirkan air di system internal kota yang dianggap sudah diabaikan selama beberapa tahun terakhir.

Terakhir, peningkatan kapasitas non-struktur dan regulasi dapat dilakukan dengan penataan kawasan hulu dengan segera menetapkan Rencana Tata Ruang (RTR) Kawasan Strategis Nasional (KSN) Jabodetabek yang sedang direvisi, pengendalian pembangunan di kawasan hulu, maupun insentif kompensasi pembangunan di kawasan hulu.

“Pembangunan di Puncak maupun kawasan hulu lainnya berdampak pada Penerimaan Daerah, perlu dipikirkan langkah insentif dan kompensasi yang jelas untuk moratorium pembangunan di hulu”, ujar Dani.

Lebih lanjut, di tengah dan hilir, Dani juga menyarankan untuk melakukan konsolidasi lahan maupun penertiban bangunan di sekitar aliran sungai, penambahan Ruang Terbuka Hijau dan taman yang berfungsi sebagai sebagai rainwater collecting/ waterpark, seperti yang telah dilakukan misalnya di kota Rotterdam Belanda.

Kapasitas tata kelola perkotaan pun harus ditingkatkan ke level metropolitan governance yang mengedepankan kerjasama lintas administrasi di Jabodetabek dan pemerintah pusat. Menurut Dani meskipun hujan terus mengguyur Jakarta dan sekitarnya, tetapi justru ‘suasana’ terasa lebih ‘panas’.

“Para pengambil keputusan di Pusat maupun Jakarta harus bisa menahan ego masing – masing untuk mendinginkan suasana. Harus terjalin kolaborasi yang kompak antara Pemerintah Pusat dan Daerah, antar Daerah dengan Daerah, dan antar kelompok masyarakat, agar bencana banjir dapat teratasi dengan baik.

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Almarhum Ciputra Dinilai Sebagai Maestro Properti Indonesia

Kisah Sukses Pengusaha Indonesia: Dari Nol Hingga Menjadi Miliuner. Mulai Ciputra Hingga William Tanuwijaya

September 18, 2023
Apa itu Netiket ?

Dampak Tidak Beretika di Media Digital

July 28, 2021
Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

Manfaat Teknologi Digital bagi Anak

August 27, 2021
Bangun Masyarakat Digital yang Beradab

Perubahan Perilaku Masyarakat Era Digital

October 31, 2021
Perang Dagang Kian Panas,  Rupiah Diprediksi Dikisaran Rp14.428/USD

Laba dan Penjualan Tumbuh, ACES Setujui Dividen Tunai Rp33,87 per Saham

0
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

0
Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

Tiket Mahal, Pertamina Sesuaikan Harga Avtur

0
Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

Presiden Jokowi Optimis Sektor Pariwisata bisa Jadi Penyumbang Devisa Terbesar

0
Perang Dagang Kian Panas,  Rupiah Diprediksi Dikisaran Rp14.428/USD

Laba dan Penjualan Tumbuh, ACES Setujui Dividen Tunai Rp33,87 per Saham

June 23, 2025
Ilustrasi-Investasi-Properti/Net

Konflik Iran-Israel Memanas, Bank DBS Ungkap Instrumen Investasi Paling Stabil

June 23, 2025
PGN Perluas Pasar Pelanggan Kecil Komersial

PGN Raih Predikat AAA Lagi di 2024, Pendapatan Naik dan Dividen Tetap Stabil

June 23, 2025
Awal Pekan Rupiah Bergerak Menguat

Tanggul Laut Raksasa Jadi Proyek Strategis, Pemerintah Ajak Belanda dan Investor Asing Terlibat

June 23, 2025

Recent News

Perang Dagang Kian Panas,  Rupiah Diprediksi Dikisaran Rp14.428/USD

Laba dan Penjualan Tumbuh, ACES Setujui Dividen Tunai Rp33,87 per Saham

June 23, 2025
Ilustrasi-Investasi-Properti/Net

Konflik Iran-Israel Memanas, Bank DBS Ungkap Instrumen Investasi Paling Stabil

June 23, 2025

Categories

  • Agrobisnis
  • Asuransi
  • Bisnis
  • CEO
  • CSR
  • Foto
  • Investasi
  • lifestyle
  • Migas
  • News
  • Opini
  • otomotif
  • Perbankan
  • persona
  • Rubrik
  • teknologi
  • tips
  • Tokoh
  • Uncategorized
  • Wawancara
  • Wirausaha

Site Navigation

  • Tentang Kami
  • Home
  • Advertisement
  • Contact Us
  • Privacy & Policy
  • Tokoh
  • Wawancara
  • Asuransi
Info Bisnis id

Referensi utama seputar bisnis terkini

© 2019 infobisnis.id

No Result
View All Result
  • Home
  • Investasi
  • News
  • Wirausaha
  • Perbankan
  • Teknologi
  • Lifestyle
  • Otomotif
  • Tips
  • Persona
    • Tokoh
    • Opini
    • Wawancara
  • Foto
  • Asuransi

© 2019 infobisnis.id

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In