Perpustakaan Nasional Sinergi dengan NLCY Korsel untuk Kampanyekan Read Me a Book
Setelah sukses di Korea Selatan, National Library for Children and Young Adults (NLCY) Korea Selatan kembali menggelar kampanye literasi bertajuk ‘Read Me a Book’ di sembilan negara di ASEAN termasuk Indonesia.
Kesembilan negara tersebut adalah Thailand, Singapura, Vietnam, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Indonesia. Nantinya sembilan negara tersebut akan melakukan kampanye Read A Loud – bagian dari program Read Me a Book, kemudian mempostingnya di media sosial beserta hashtag yang sudah ditentukan. Kampanye literasi ini akan dinilai langsung oleh NLYC selaku penyelenggara kegiatan.
“Read Me A Book adalah program pembudayaan gemar membaca yang diinisiasi NLCY dengan cara “read a loud”, yaitu membacakan buku secara nyaring kepada anak-anak. Dalam membacakan buku cerita, setiap pecerita wajib mengenakan apron berwarna kuning (yellow appron). Kampanye Read Aload bertujuan untuk menggalakkan budaya membaca, khususnya di negara-negara ASEAN,” ujar Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando saat membuka kegiatan Read Me a Book di Jakarta, Rabu (15/1/2020).
Khusus di Indonesia, Perpustakaan Nasional dipercayai untuk menjalankan program Read Me A Book.
Di hadapan siswa-siswi SDIT Permata Madani, Kepala Perpusnas pun unjuk kebolehan membacakan dua buku tentang kisah Nabi Ibrahim melawan kezaliman Raja Namrudz hingga akhirnya harus dibakar api selama dan kesabaran Nabi Musa menghadapi kesombongan Raja Fir’aun di Mesir.
Kampanye Read A Load bertujuan untuk menggalakkan budaya membaca, khususnya di negara-negara ASEAN.
“Program yang melibatkan para pustakawan ini rencananya akan diadakan di 30 daerah di Indonesia. Dan Kabupaten Tanggamus di Lampung ditetapkan sebagai daerah pembuka kegiatan tersebut pada 20 Januari mendatang,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Perpusnas, Deni Kurniadi.
Ia menambahkan, syarat kontes kampanye Read A Load yakni pecerita buku wajib mengenakan apron kuning, lalu kemudian mengunggah foto/video dibarengi hashtag kemudian meng-upload melalui akun instagram resmi perpusnas @perpusnas.go.id, dengan hashtag wajib, yaitu #readmeabook_yellowapron #yellowapron_hashtagchallenge #aseanrokisreading_indonesia #nationallibraryofindonesia.
“Sertakan hashtag nama ringkas perpustakaan dan di mana kegiatan dilaksanakan,” tutup Deni Kurniadi.