Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjelaskan alasan gunakan pesawat Batik Air untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, sudah melalui proses diskusi yang panjang.
Budi Karya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu menuturkan bahwa penerbangan ke Wuhan adalah misi kemanusiaan, dan Pemerintah Indonesia menunjuk PT Lion Air karena syarat dari Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pelaksana misi kemanusian haruslah operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan.
Garuda Indonesia, kata Budi, tidak memiliki rute penerbangan langsung ke Wuhan lantaran yang memiliki hanya Lion Air dan Sriwijaya.
“Dan yang memiliki pesawat wide body adalah Lion air melalui pesawat Batik Air,” jelas Budi Karya.
Nantinya, pesawat Batik Air jenis Airbus 330-300 itu bakal membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Adapun pengambil keputusan untuk misi kemanusiaan ini, jelas Budi, ialah Kementrian Luar Negeri dan Kementrian Kesehatan.
“Kemenhub mendukung, penerbangan akan kami kawal sesuai peraturan ICAO (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) dan perundangan berkaitan dengan keselamatan dan keamanan,” jelas Budi.