Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia atau “Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement” (IA-CEPA) dapat meningkatkan keterbukaan kedua negara di bidang perdagangan, investasi, dan pariwisata.
“Yang paling jelas kita ingin keterbukaan sehingga perdagangan, investasi, pariwisata akan lebih banyak antara kedua negara Indonesia dan Australia, arahnya ke situ,” kata Presiden Joko Widodo di Mount Ainslie, Canberra, Australia, Minggu.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Retro Marsudi mengatakan bahwa pada Senin (10/2) Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Australia Scott Morrison akan melakukan penandatanganan Nota Kesepakatan (MoU) rencana aksi IA-CEPA 2020-2024.
“Kunjungan ini adalah tindak lanjut dari telah selesainya ratifikasi Indonesia Australia CEPA atau IA-CEPA yang 3 hari lalu juga sudah disetujui oleh DPR, jadi ini adalah tindak lanjutnya akan ke arah mana besok baru akan dibicarakan karena ratifikasi sudah selesai,” ungkap Presiden.
DPR RI meratifikasi UU IA CEPA pada 6 Februari 2020. Ratifikasi itu menyusul penandatanganan kesepakatan IA-CEPA kedua negara yang dilakukan pada 4 Februari 2019 yang sudah dibicarakan selama 9 tahun.