Pemerintah mengklaim sudah banyak negara yang berminat untuk berinvestasi di ibu kota baru Indonesia.
“Ya banyaklah yang tertarik termasuk Korea Selatan, Spanyol, Jepang, Amerika, Jerman tapi belum sepakat karena kan burungnya belum diumumkan, (negara) mana yang mau ambil kakinya, kepalanya, belum ada kan. Saya kasih perumpamaan begitu lah,” kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)/Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Manoarfa di kantor presiden Jakarta, Rabu.
Suharso menyampaikan hal tersebut seusai menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Joko Widodo dengan topik “Lanjutan Pembahasan Perpindahan Ibu Kota Negara”.
“Ada yang mau investasi langsung, ada yang KPBU (Kerja Sama Pemerintah dan Badan usaha), tapi kita belum bisa bilang pasti karena kita juga belum menawarkan apa-apa,” ungkap Suharso.
Untuk menyepakati investasi tersebut, Suharso mengaku masih memerlukan rincian klaster-klaster di ibu kota baru.
“Kalau rencana induk sudah selesai, master plan jadi, oh ini ‘gedung, ini rumah, kemudian klasternya, pertengahan semester 2020 ini lah. Nanti kalau master plan selesai kan sudah ada zonasi jadi sudah ada apa yang bisa ditawarkan,” tambah Suharso.
Selain ke negara sahabat, kesempatan berinvestasi juga ditawarkan ke pengusaha-pengusaha nasional dan luar negeri.
‘Pokoknya tahun ini kita ‘ground breaking’ karena banyak yang menyatakan minat, tapi mereka kan belum bisa merasionalkan minatnya karena kita sendiri belum bisa merasionalkan apa yang kita tawarkan. Sama dengan begini, saya mau tidak sepatu ini, oh sepatu, nah ini kan belum (menawarkan sepatu),” ungkap Suharso.