Infobisnis.id – “Berpenampilan Menarik” seringkali menjadi syarat pelamar kerja melakukan wawancara kerja.
Syarat tersebut tidak hanya tampak samar, namun juga menimbulkan personal bias dan prasangka terhadap kecantikan seseorang yang menimbulkan stereotype standar wanita cantik pada umumnya identik dengan rambut hitam lurus panjang, kerapihan, wajah yang cantik, bahkan tubuh yang proporsional.
Dalam melakukan wawancara kerja, rambut juga berperan penting dalam mendukung penampilan selain tubuh dan wajah yang ideal.
Contohnya pelamar yang dicari perusahaan negeri atau swasta memiliki syarat “Berpenampilan Menarik”, jika mereka tampil dengan rambut lurus hitam panjang dan pakaian formal rapi akan menjadi nilai plus dibandingkan jika mereka tampil dengan gaya rambut berbeda seperti pendek, berwarna dan keriting.
Namun, apakah benar rambut hitam lurus dan panjang akan menjadi poin plus suatu perusahaan dalam pencarian calon pekerja dibandingkan dengan wanita dengan gaya rambut berbeda? Hal ini menyebabkan bias apakah calon pekerja tersebut dipekerjakan hanya di lihat dari gaya rambut dan fisik? bukan dari potensi atau kemampuannya?
Terkait syarat “Berpenampilan Menarik” tersebut, Pantene melakukan inisiatif yang diluncurkan pada musim kelulusan dengan membuat video berjudul “The Toughest Job Interview” (“Interview Kerja Yang Terberat”) yang berfokus pada rambut untuk membuktikan, masih banyak kandidat yang menerima kritik dan komentar mengenai rambut mereka, khususnya ketika tampil dalam wawancara kerja dengan gaya rambutnya berbeda dari standar penampilan menarik yaitu rambut panjang, lurus dan hitam.
Lebih dari setengah juta wanita mencari kerja setiap tahunnya, namun satu persyaratan masih membatasi mereka yaitu syarat #BerpenampilanMenarik.
Dengan melihat video tersebut kita masih menyadari bahwa di era yang sudah modern ini kita masih menemukan banyak sekali pelamar kerja dengan rambut berbeda merasa minder dan kurang percaya diri.
Ini menjadi stigma yang sudah menempel di masyarakat bahwa “Berpenampilan Menarik” salah satunya tidak memiliki rambut panjang dan hitam akibatnya penilaian terhadap para calon pekerja ini terlihat kurang adil tentang dirinya, namun pada kenyataannya semua orang memiliki potensi yang sama dengan calon pekerja lainnya.
“Kami memahami bahwa setiap wanita memiliki ciri khas dalam “berpenampilan menarik” menurut versinya, terutama dalam hal gaya rambut. Kami percaya bahwa untuk mencari calan pegawai suatu perusahaan tidak dilihat secara fisik atau penilaian seseorang dari gaya rambutnya saja, ada yang lebih dari standar tersebut, yaitu kemampuan & potensinya untuk menjadi bekerja di perusahaan yang diinginkan, dan peran kami di sini untuk mencoba merubah standar “Berpenampilan Menarik” di dalam persyaratan pekerjaan, yaitu dengan menyuarakan kampanye #RambutTanpaBatas untuk para wanita muda Indonesia yang berani tampil beda dengan gaya rambut sesuai karakternya, percaya diri dan mampu menunjukkan potensinya tanpa batas,” kata Aldrich Gopal, P&G Indonesia Head of Marketing
“Pantene Indonesia ingin merayakan perbedaan terhadap rambut dan kecantikan, dan syarat “Berpenampilan Menarik” dalam wawancara pekerjaan seharusnya tidak membuat mereka untuk mundur dari potensi mereka yang sesungguhnya,” tambahnya.
Melalui kampanye ini, Pantene berharap seluruh wanita milenial Indonesia lebih percaya diri menunjukkan ciri khas gaya rambut sesuai karakternya lebih membuka mindset bahwa diri mereka spesial dan berani merubah stigma #BerpenampilanMenarik tidak hanya rambut lurus hitam panjang, namun mampu menyuarakan #RambutTanpaBatas karena wanita Indonesia memiliki beraneka ragam gaya rambut baik itu panjang, rambut pendek, keriting ataupun berwarna mereka tetap cantik dan spesial.
Dengan harapan bagi para perusahaan negeri dan swasta di Indonesia dapat lebih terbuka untuk mencari pelamar wanita yang lebih kompeten dan kredibel meskipun dengan gaya rambut berbeda yang sesuai karakternya karena #BerpenampilanMenarik itu tak kenal batas.