Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menilai bahwa mewabahnya virus Corona jenis baru (COVID-19) tidak akan berdampak signifikan bagi investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri.
“Jauh lah, menurut saya. Efek Corona ini saya lihat jangka pendek, misalnya pariwisata langsung turun, karena memang berdampak langsung pada pergerakan orang, kalau investasi di EBT kan jangka panjang,” ujar Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Harris di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan pemerintah juga tidak mengubah target investasi jangka panjang untuk EBT. Pemerintah telah merencanakan target investasi energi terbarukan sekitar 17,8 miliar dolar AS hingga 2024.
“Kalau misalnya sekarang orang malas datang ke Indonesia karena ada isu ini (Corona) ya nunggu reda dulu, kalau sudah juga nanti datang. Jadi gak terlalu berdampak,” katanya.
Ia menambahkan pihaknya juga tidak khawatir virus corona memperlambat pengerjaan proyek. Kementerian akan terus memonitor agar tidak terjadi kendala.
“Kalau potensi keterlambatan proyek faktornya banyak. Kita tetap melakukan upaya-upaya untuk memonitor potensi keterlambatan itu ada atau tidak? Misalkan ada, kita akan lihat permasalahannya agar bisa diselesaikan sama-sama,” ucapnya.